Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[HOAKS] Polri Temukan Anak yang Akan Diambil Organ Tubuhnya

Kompas.com - 27/09/2018, 19:09 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

hoaks

hoaks!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.

KOMPAS.com - Beredarnya pesan di aplikasi WhatsApp mengenai polisi yang melakukan penahanan terhadap satu truk pengangkut ayam kemudian didapati enam anak yang akan diambil organ tubuhnya dapat dipastikan hoaks.

Dalam informasi yang beredar ini, dikatakan jika enam anak tersebut dalam keadaan telah dibius dan akan diekspor ke Thailand untuk diambil organ tubuhnya.

Pesan tersebut menyatakan bahwa informasi yang beredar ini disalin dari grup kepolisian.

Namun, kepolisian menegaskan, pesan yang beredar ke masyarakat tersebut tidak benar.

Narasi yang beredar:

Dalam informasi tersebut dilengkapi dengan foto.

Berikut bunyi pesannya:

Kemarin sore telah ditemukan di bukit Kayu Hitam. Polisi telah menahan 1 truk pengangkut ayam. Ternyata di atas truk tsb ada 6 anak-anak, 3 dari mereka sdh tdk dpt berbicara lagi. Mereka disuntik dgn zat bius & akan diekspor ke Thailand, di mana mereka akan dibunuh untuk diambil organnya. Mereka masing-masing dikemas dlm kotak & diletakkan di tengah truk. Truk itu membawa ayam & kotak dgn anak-anak yg tersembunyi di dalamnya.

Utk keselamatan anak2, JANGAN biarkan mereka pergi sendirian atau hrs tahu tujuan perginya serta cek keadaannya di tempat tujuan. Komunikasi dgn anak harus selalu on stand by.
Di copy dari group kepolisian untuk diantisipasi & sampaikan kpd masyarakat!!!
ngeerriii banget deh..

Penelusuran Kompas.com:

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Dedi Prasetyo mengatakan bahwa pihaknya mendapatkan pesan tersebut dari masyarakat.

Polri menegaskan jika informasi itu bohong atau tidak benar.

Klarifikasi kepolisian ini juga dinyatakan melalui akun resmi Twitter Divisi Humas Polri, @DivHumas_Polri.

"Telah beredar sebaran pesan dan foto terkait adanya informasi telah dilakukan penahanan terhadap 1 truk pengangkut ayam dan setelah dilakukan pengecekan didapati 6 anak-anak yang sudah dibius dan akan diekspor ke Thailand untuk diambil organ tubuhnya adalah tidak benar/Hoax," begitu caption-nya.

Dedi menyampaikan, kepolisian telah melakukan tindak lanjut mengenai kasus hoaks.

"Terkait berita hoax Polda Metro sedang melaksanakan penyidikan dan telah bersurat ke Kemenkominfo untuk mengambil langkah-langkah baik berupa pemblokiran. Dan sudah diambil tindakan oleh Kemenkominfo," kata Dedi kepada Kompas.com, Kamis (27/9/2018).

Adapun penyidikan ini dilakukan oleh Tim Cyber Polda Metro Jaya.

...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo Soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo Soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com