Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mafindo Akan Melawan Hoaks Selama Pemilu 2019

Kompas.com - 27/09/2018, 01:27 WIB
Reza Jurnaliston,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Masifnya peredaran kabar bohong atau hoaks di internet belakangan ini sangat mengkhawatirkan. Tak sedikit pihak yang merasa dirugikan akibat hoaks yang bermunculan di lini masa sejumlah media sosial.

Pegiat Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) Ratih Ibrahim menyatakan, pihaknya berkomitmen untuk memerangi hoaks dengan menggunakan aplikasi khusus yang mengedepankan program dan tools, seperti yang ada dalam website cekfakta.com.

“Program didesain dan dibangun teman-teman Mafindo yang bisa digunakan dengan free, sehingga semua bisa mengecek. Informasi yang diterima itu benar-benar informasi atau sudah direkayasa,” ujar Ratih di Kantor DPP PDI-P, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (26/9/2018).

Baca juga: Gigih Perangi Hoaks, Mafindo Raih Tasrif Award

Menurut Ratih, tujuan Mafindo adalah untuk mengupayakan agar masyarakat tidak mudah mempercayai suatu informasi bohong atau hoaks.

Ratih menyarankan, masyarakat bisa mengecek langsung beberapa fitur yang disediakan dalam website tersebut.

“Kami percaya hoaks bisa diperangi bersama. Kita semua menjaga agar dorongan untuk menyebarkan berita bohong, fitnah, hate speech, dapat terkikis. Harapannya tahun politik 2019, menyambut pilpres, bisa menjalani semuanya secara lebih tenang, lebih damai,” ujar Ratih.

Baca juga: Komite Fact Checker Mafindo Sebut Saracen Main Dua Kaki

Ratih menambahkan, pihaknya bakal mengagendakan kunjungan ke semua partai politik yang menjadi peserta pemilu untuk berdiskusi mengenai cara - cara mengonfirmasi kebenaran suatu berita palsu.

Situs untuk mengecek berita bohong atau hoaks yakni www.cekfakta.com dan www.turnbackhoax.id.

Kanal situs tersebut turut menggandeng sejumlah media arus utama yang berplatform digital dan tergabung dalam Asosiasi Media Siber Indonesia atau AMSI.

"Jadi harapannya adalah semua masyarakat Indonesia lebih cerdas, meningkatakan daya literasinya sungguh mampu menahan diri untuk tidak menyebarkan hoaks,” tutur Ratih.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com