Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 25/09/2018, 18:12 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Politisi Partai Gerindra Rahayu Saraswati Djojohadikusumo mengakui bahwa dirinya memang dicalonkan sebagai calon wakil gubernur (cawagub) DKI Jakarta pengganti Sandiaga Uno. Menurut dia, usulan tersebut datang dari organisasi sayap Partai Gerindra.

"Ini adalah inisiatif yang memang muncul dari masyarakat, setahu saya, dan juga ada teman-teman di sayap partai yang rupanya sangat semangat sampai viral untuk mendukung saya sebagai cawagub DKI menggantikan Pak Sandi," ujar Saras di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (25/9/2018).

Kendati demikian, lanjut Saras, dirinya tidak berambisi untuk mengisi jabatan Wakil Gubernur DKI Jakarta.

Pasalnya, keponakan dari Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto itu telah memutuskan mendaftar sebagai calon anggota legislatif DPR RI pada Pemilu 2019 mendatang.

Baca juga: Alternatif Selain Taufik, Keponakan Prabowo Diusulkan Jadi Cawagub DKI

Selain itu, pimpinan Partai Gerindra juga belum membahas terkait usulan organisasi sayap partai yang mendorong Saras sebagai calon alternatif pengganti Sandiaga.

"Saya pun juga tidak berambisi untuk jabatan eksekutif saat ini. Saya memang maju saat ini sebagai caleg DPR RI dapil DKI Jakarta III," kata Saras.

Saras mengatakan, keputusan mengenai pengganti Sandiaga berada di tangan Prabowo sebagai ketua umum.

Sementara itu, DPD Partai Gerindra DKI Jakarta sebelumnya telah resmi mengusulkan nama Taufik sebagai cawagub DKI Jakarta.

Sedangkan Partai Keadilan Sejahtera (PKS), yang juga mengusung pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno, mengajukan dua kadernya.

Baca juga: Perkenalkan Kandidat Wagub DKI ke Prasetio, PKS Akui Sedang Lobi PDI-P

Presiden PKS Sohibul Iman pernah menegaskan bahwa Gerindra bersedia menyerahkan kursi wagub DKI Jakarta sebagai salah satu syarat dukungan PKS terhadap pasangan Prabowo-Sandiaga pada Pilpres 2019.

"Kami mempercayakan sepenuhnya keputusan itu pada Pak Prabowo yang kami yakin akan mengambil keputusan yang terbaik. Dan semua kader Gerindra, saya juga imbau harus mendukung dan meyakini itu adalah keputusan tebaik," ucap Saras.

Secara terpisah, Wakil Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Andre Rosiade mengatakan, usulan Saras menjadi cawagub DKI Jakarta berasal dari dua sayap Partai Gerindra, yakni Tunas Indonesia Raya (Tidar) dan Gerakan Kristen Indonesia Raya (Gekira).

Baca juga: Gerindra Belum Pernah Bahas Kesepakatan Prabowo dan Sohibul soal Wagub DKI

Andre menyampaikan, cawagub usulan Gerindra akan diputuskan langsung oleh Prabowo. Hingga kini, Prabowo belum membuat keputusan.

Dalam memutuskan cawagub DKI, lanjut Andre, Prabowo akan berdiskusi dengan Presiden Partai Keadilan Sosial (PKS) Sohibul Iman. Sebab, Gerindra dan PKS merupakan partai pengusung Anies Baswedan dan Sandiaga pada Pilkada DKI Jakarta 2017.

"Mbak Sarah itu diusulkan oleh sayap Partai Gerindra, Tidar dan Gekira, untuk menjadi figur alternatif selain Bang Taufik yang diusulkan oleh DPD Gerindra DKI," ujar Andrensaat dihubungi, Selasa (25/9/2018).

Kompas TV M Taufik juga menepis adanya kesepakatan PKS dengan Prabowo Subianto soal nama Cawagub DKI yang berasal dari PKS.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Bergabung PAN, Priyo Budi Santoso: Enggak Mudah Saya Putuskan

Bergabung PAN, Priyo Budi Santoso: Enggak Mudah Saya Putuskan

Nasional
Keluarga Minta Kasus Bripka AS Bunuh Diri Ditangani Bareskrim, Polri: Tidak Semua Ditarik ke Mabes

Keluarga Minta Kasus Bripka AS Bunuh Diri Ditangani Bareskrim, Polri: Tidak Semua Ditarik ke Mabes

Nasional
Tanggal 5 Juni Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Juni Memperingati Hari Apa?

Nasional
Bicara Sosok Cawapres, Ganjar: Banyak Nama Hebat, Kita Tinggal Duduk Sambil Ngopi

Bicara Sosok Cawapres, Ganjar: Banyak Nama Hebat, Kita Tinggal Duduk Sambil Ngopi

Nasional
Pakar Sebut Persetubuhan ABG di Sulteng Pemerkosaan, Singgung Pola Relasi

Pakar Sebut Persetubuhan ABG di Sulteng Pemerkosaan, Singgung Pola Relasi

Nasional
Ahli Sebut Para Pelaku Pemerkosaan ABG di Sulteng Bisa Dihukum Mati

Ahli Sebut Para Pelaku Pemerkosaan ABG di Sulteng Bisa Dihukum Mati

Nasional
Peran Tersangka Pabrik Narkoba Tangerang dan Semarang, dari 'Koki' sampai Pencetak Ekstasi

Peran Tersangka Pabrik Narkoba Tangerang dan Semarang, dari "Koki" sampai Pencetak Ekstasi

Nasional
Tersangka Pabrik Ekstasi di Tangerang 'Berguru' Bisnis Narkoba Selama Ditahan di Lapas

Tersangka Pabrik Ekstasi di Tangerang "Berguru" Bisnis Narkoba Selama Ditahan di Lapas

Nasional
Sebelum Bertemu PAN, Hasto Sempat Bertemu Cak Imin untuk Bahas Pemilu 2024

Sebelum Bertemu PAN, Hasto Sempat Bertemu Cak Imin untuk Bahas Pemilu 2024

Nasional
Pemilu 2024 Disebut Bakal 'Chaos', Megawati: Buat Saya 'Big Question', Maunya Apa?

Pemilu 2024 Disebut Bakal "Chaos", Megawati: Buat Saya "Big Question", Maunya Apa?

Nasional
2 Jenazah Pekerja Migran Dipulangkan Setiap Hari, Gus Imin: Indonesia Darurat Perdagangan Orang

2 Jenazah Pekerja Migran Dipulangkan Setiap Hari, Gus Imin: Indonesia Darurat Perdagangan Orang

Nasional
Terbongkarnya Pabrik Narkoba di Perumahan Elit di Tangerang: Berawal dari Pengiriman Mesin Cetak Tablet

Terbongkarnya Pabrik Narkoba di Perumahan Elit di Tangerang: Berawal dari Pengiriman Mesin Cetak Tablet

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Jangan Sampai Putusan MK Mengarah ke Penundaan Pemilu

GASPOL! Hari Ini: Jangan Sampai Putusan MK Mengarah ke Penundaan Pemilu

Nasional
Akui Ada Kesamaan dengan PAN, Megawati: Tinggal Masalah Teknis

Akui Ada Kesamaan dengan PAN, Megawati: Tinggal Masalah Teknis

Nasional
Ganjar Yakin PAN Dukung Dirinya Meski Belum Mantap Kerja Sama dengan PDI-P

Ganjar Yakin PAN Dukung Dirinya Meski Belum Mantap Kerja Sama dengan PDI-P

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com