Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gandeng Tangan Jokowi-Prabowo dan Kostum Romi Si "Gatot Kaca" yang Bikin Tertawa...

Kompas.com - 24/09/2018, 09:03 WIB
Abba Gabrillin,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Masa kampanye Pemilu 2019 resmi dimulai sejak Minggu (23/9/2018) hingga 13 April 2019.

Cukup panjang, masa kampanye akan berlangsung sekitar tujuh bulan. Deklarasi kampanye damai digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Lapangan Monumen Nasional, Jakarta, Minggu (23/9/2018).

Seluruh pimpinan partai politik, pasangan capres dan cawapres, serta para pejabat negara hadir dalam acara ini.

Dalam pidato pembukaan, Ketua KPU Arief Budiman meminta seluruh tim pasangan capres dan cawapres memanfaatkan masa kampanye untuk mengenalkan visi-visi, program, atau citra diri masing-masing calon kepada pemilih.

Arief berharap, masa kampanye dimanfaatkan dengan damai dan tertib.

Ia juga mengingatkan tim kampanye menghindari politisasi isu suku, agama dan ras, serta sikap saling menghujat.

Acara deklarasi ini berjalan dengan suasana yang jauh dari hiruk pikuk kampanye, tetapi berlangsung sangat hangat dan cair.

Janji kampanye damai

Pasangan Capres-Cawapres nomor urut 1 Joko Widodo (kedua dari kiri)-Maaruf Amin (kiri) dan nomor urut 2 Prabowo Subianto (kedua dari kanan)-Sandiaga Uno saat simboliasi pelepasan burung pada Deklarasi Kampanye Damai dan Berintegritas di Kawasan Monas, Jakarta, Minggu (23/9/2018). Deklarasi tersebut bertujuan untuk memerangi hoaks, ujaran kebencian dan politisasi SARA agar terciptanya suasana damai selama penyelenggaraan Pilpres 2019.MAULANA MAHARDHIKA Pasangan Capres-Cawapres nomor urut 1 Joko Widodo (kedua dari kiri)-Maaruf Amin (kiri) dan nomor urut 2 Prabowo Subianto (kedua dari kanan)-Sandiaga Uno saat simboliasi pelepasan burung pada Deklarasi Kampanye Damai dan Berintegritas di Kawasan Monas, Jakarta, Minggu (23/9/2018). Deklarasi tersebut bertujuan untuk memerangi hoaks, ujaran kebencian dan politisasi SARA agar terciptanya suasana damai selama penyelenggaraan Pilpres 2019.
Para calon presiden, calon wakil presiden, pimpinan partai, dan pejabat negara yang hadir mengenakan pakaian adat.

Capres Joko Widodo menggunakan baju daerah Bali, sementara Prabowo Subianto mengenakan baju adat daerah Jawa Tengah.

Sejak awal, KPU memang melarang penggunaan atribut partai politik dalam acara deklarasi kampanye damai.

Penyelenggara tidak ingin ada sekat pembatas di antara masing-masing kubu capres dan cawapres.

Rangkaian acara diawali dengan pawai atau karnaval yang diikuti capres dan cawapres, serta para petinggi parpol pendukung.

Baca juga: Cerita Sandiaga Cari SBY yang Hilang Usai Festival Kampanye Damai

Puncaknya, penandatanganan komitmen kampanye damai. Untuk pertama kalinya, kedua pasangan capres dan cawapres berikrar untuk menjalankan kampanye damai selama tujuh bulan ke depan.

Pada bagian akhir, capres dan cawapres beserta pimpinan parpol pendukung bersama-sama melepaskan burung merpati.

Hal ini melambangkan perdamaian di antara kedua pihak yang akan bersaing dalam pemilu 2019 mendatang.

Gandeng tangan Jokowi-Prabowo

Capres urut 1 Joko Widodo dan nomor urut 2 Prabowo Subianto berjalan bersama pada Deklarasi Kampanye Damai dan Berintegritas di Kawasan Monas, Jakarta, Minggu (23/9/2018). Deklarasi tersebut bertujuan untuk memerangi hoaks, ujaran kebencian dan politisasi SARA agar terciptanya suasana damai selama penyelenggaraan Pilpres 2019.MAULANA MAHARDHIKA Capres urut 1 Joko Widodo dan nomor urut 2 Prabowo Subianto berjalan bersama pada Deklarasi Kampanye Damai dan Berintegritas di Kawasan Monas, Jakarta, Minggu (23/9/2018). Deklarasi tersebut bertujuan untuk memerangi hoaks, ujaran kebencian dan politisasi SARA agar terciptanya suasana damai selama penyelenggaraan Pilpres 2019.
Deklarasi kampanye damai tampaknya tidak sekadar dijadikan seremonial biasa.

Calon presiden nomor urut 1 Joko Widodo dan calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto menunjukkan keakraban selama menghadiri acara ini.

Jokowi dan Prabowo duduk berdampingan selama acara deklarasi.

Keduanya bersama-sama naik ke atas panggung saat diminta menandatangani kesepakatan kampanye damai.

Demikian pula saat bersama-sama pimpinan partai pendukung masing-masing koalisi melepas burung merpati.

Seusai kegiatan di atas panggung, Jokowi dan Prabowo berbarengan menuruni anak tangga menuju kursi yang disediakan.

Dalam momen tersebut, keduanya bergandengan tangan, bersalaman, dan saling mencium pipi.

Presenter Donna Agnesia yang ditunjuk menjadi pembawa acara dalam deklarasi ini memuji sikap yang ditunjukkan kedua calon presiden.

Melalui pengeras suara, Donna mengatakan, sikap Jokowi dan Prabowo patut menjadi contoh bagi para pendukung.

Dengan keharmonisan dua calon pemimpin ini, diharapkan kampanye damai benar-benar dijalankan selama masa kampanye.

Romi si "Gatot Kaca" yang bikin tertawa

Ketua umum Partai PPP Romahurmuziy mengenakan kostum wayang Gatot Kaca pada Deklarasi Kampanye Damai dan Berintegritas di Kawasan Monas, Jakarta, Minggu (23/9/2018). Deklarasi tersebut bertujuan untuk memerangi hoaks, ujaran kebencian dan politisasi SARA agar terciptanya suasana damai selama penyelenggaraan Pilpres 2019.MAULANA MAHARDHIKA Ketua umum Partai PPP Romahurmuziy mengenakan kostum wayang Gatot Kaca pada Deklarasi Kampanye Damai dan Berintegritas di Kawasan Monas, Jakarta, Minggu (23/9/2018). Deklarasi tersebut bertujuan untuk memerangi hoaks, ujaran kebencian dan politisasi SARA agar terciptanya suasana damai selama penyelenggaraan Pilpres 2019.
Jokowi dan Prabowo tertangkap kamera sedang tertawa lebar. Ternyata, keduanya tertawa saat sama-sama melihat Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) M Romahurmuziy.

Kehadiran Romahurmuziy atau yang sering disapa Romi itu memang mengundang perhatian sejak awal acara.

Yang menarik perhatian adalah kostum yang digunakannya. Romi menggunakan kostum unik ala tokoh pewayangan Jawa, Gatot Kaca, lengkap dengan kumis palsu yang sangat tebal.

Momen Jokowi dan Prabowo yang sedang tertawa lebar itu tepat saat Romi turun dari atas panggung. Tangan kanan Jokowi menunjuk Romi dan kumis tebalnya.

Prabowo bahkan sempat melakukan gerak tubuh, mengulurkan kedua tangannya untuk menirukan gaya Gatot Kaca.

Romi ternyata sadar penampilannya menjadi bahan tertawaan Jokowi dan Prabowo. Ia pun tertawa sambil melambaikan tangan ke arah kedua calon presiden tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Nasional
Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

Nasional
Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk 'Presidential Club', Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk "Presidential Club", Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Nasional
Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Nasional
Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Nasional
Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Nasional
'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Nasional
Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Nasional
Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Nasional
Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta 'Selfie'

Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta "Selfie"

Nasional
Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan 'Presidential Club'

Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan "Presidential Club"

Nasional
Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com