Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Sandiaga Cari SBY yang "Hilang" Usai Festival Kampanye Damai

Kompas.com - 23/09/2018, 20:14 WIB
Yoga Sukmana,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon wakil presiden Sandiaga Uno ikut mempertanyakan keberadaan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang (SBY) usai pawai kampanye damai di sekitaran Monas, Jakarta Pusat, Jumat (23/9/2018) pagi.

Seperti diketahui, SBY tiba-tiba saja tak kembali ke tenda VIP setelah pawai festival kampanye damai selesai. Padahal pasca-pawai, para ketum partai mesti mengikuti deklarasi dan penandatanganan kampanye damai.

Kepada wartawan, Sandiaga pun mengungkapan mengapa dirinya ikut mencari SBY.

"Pertama-tama, Pak Prabowo nanya ke saya. Pas kita kembali 'eh Pak SBY kemana?'," ujar Sandiaga di Kantor KPU, Jakarta, Minggu (23/9/2018).

"Terus saya sampaikan 'sebentar Pak saya cek'. Karena saya enggak melihat mas AHY (Agus Harimurti Yudhoyono, putra SBY) juga," sambung Sandiaga menuturkan kata-katanya ke Prabowo.

Baca juga: Alasan SBY Walk Out dari Karnaval Kampanye Damai Menurut Sekjen PAN

Saat acara deklarasi digelar, Sandiaga mengaku masih belum tahu kemana SBY pergi. Padahal saat awal festival, SBY bersama AHY ikut dalam rombongan pawai dengan menggunakan mobil golf.

Sandiaga mengaku baru tahu alasan SBY pergi dan tak kembali ke tenda dari berita di media. Dari situ, Sandiaga pun menyebut faktor provokasi yang menyebabkan SBY meninggalkan pawai.

Mantan wakil gubenur DKI Jakarta itu mengatakan, dirinya juga merasakan hal yang sama dengan SBY saat pawai festival berlangsung.

"Sebenarnya kami juga. Kami waktu lewat section itu pas keluar diteriak-teriakin gitu. Tapi saya dan Pak Prabowo senyum, dadah-dadah dan akhirnya pada minta foto juga," kata dia.

Sandiaga menilai, banyak melihat hal yang dilanggar dalam pawai festival kampanye damai tersebut. Terutama terkait banyaknya atribut partai politik yang dibawa oleh sekelompok orang disepanjang area pawai.

Padahal tutur Sandiaga, sebelumnya parpol dan KPU setuju bahwa pawai tersebut tidak melibatkan masa dengan atribut parpol. Kalaupun ada kaos atau bendera parpol seusai yang diberikan KPU.

Sejak awal, KPU sudah memberikan atribut parpol kepada peserta pawai festival berupa bendera kecil parpol.

"Jadi ya memang banyak sekali yang di luar kesepakatan, kan kita diberitahu tidak boleh ada atribut partai, adu yel-yel, itu masih terjadi. Sementara kami tak bawa apa-apa sama sekali," kata dia.

Ke depan, Sandiaga berharap acara seperti itu dievaluasi sehingga tak lagi terjadi hal-hal yang sama di kemudian hari.

Baca juga: Komentar KPU soal SBY yang WO Saat Festival Kampanye Damai

Diberitakan sebelumnya, Sekjen Partai Demokrat Hinca Panjaitan mengatakan, SBY sempat mengikuti festival namun tak sampai tuntas. Itu karena SBY menganggap banyak aturan yang dilanggar.

Halaman:


Terkini Lainnya

Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Nasional
Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan 'Amicus Curiae' seperti Megawati

Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan "Amicus Curiae" seperti Megawati

Nasional
Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah 'Nyapres' Tidak Jadi Gubernur Jabar

Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah "Nyapres" Tidak Jadi Gubernur Jabar

Nasional
Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Nasional
Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Nasional
Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com