Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SBY “Walk Out” Saat Karnaval Kampanye Damai Pemilu 2019

Kompas.com - 23/09/2018, 10:39 WIB
Reza Jurnaliston,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Demokrat melancarkan protes terhadap Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI saat deklarasi kampanye damai Pemilu 2019 yang berlangsung di kawasan Monas, Jakarta Pusat, Minggu (23/9/2018).

“Tadi teman-teman lihat Pak SBY (Susilo Bambang Yudhoyono) hadir. Tadi malam saya telepon Ketua KPU (bahwa) Pak SBY akan hadir. Tapi baru kira-kira lima menit tadi ikut defile, beliau (SBY) turun dan walk out meninggalkan barisan,” kata Sekjen Partai Demokrat Hinca Panjaitan saat ditemui usai acara deklarasi kampanye damai itu.

Menurut Hinca, SBY walk out karena melihat banyak sekali aturan main yang dilanggar, tak sesuai dengan apa yang disepakati dari awal.

“Misalnya kan kita sepakat pakaian adat saja dan tidak membawa parpol apalagi membawa atribut begitu banyak sehingga terkesan sudah kampanye,” kata Hinca.

Baca juga: SBY Hadiri Deklarasi Kampanye Damai di Monas

“Kemudian Pak SBY bilang ke saya, ‘Saudara sekjen pimpin defile sampai selesai’. Saya pimpin sampai selesai, belum tadi masuk di situ acara sudah selesai, sehingga deklarasi pun kami tidak bisa naik. Kami tak bisa tandatangan (ikrar kampanye damai),” tambah Hinca.

Ia mengemukakan, pihaknya telah menyampaikan protes kepada Ketua KPU Arif Budiman.

“Saya sudah menulis protes keras (kepada) Ketua KPU Arif Budiman dan cc saudara Bawaslu,” kata Hinca.

Ia mengingatkan kepada KPU untuk tegas dalam menegakkan aturan yang telah disepakati secara bersama-sama.

“Kami mengingatkan KPU agar deklarasi semacam ini yang sudah disepakati aturan mainnya dengan pakaian adat dan kami sepakat tidak membawa atribut partai, kecuali yang disediakan oleh KPU. Tapi teman-teman bisa melihat semua atribut (parpol) ada di tempat, menurut kami KPU tidak tegas dan kami protes keras,” kata Hinja.

Meski demikian, kata dia, Partai Demokrat berkomitmen untuk menggelar kampanye Pemilu 2019 yang damai dan aman.

“Semangat dan cita-cita (Partai Demokrat) untuk membuat pemilu damai, Demokrat tetap pada posisi itu,”ujar dia.

Pasangan capres-cawares Pemilu Presiden 2019 yaitu Joko Widodo-Ma'ruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno mengucapkan janji pada deklarasi kampanye damai yang berlangsung di Monas, Jakarta Pusat Minggu pagi.

Deklarasi kampanye damai Pemilu 2019 dibacakan  Ketua KPU RI Arief Budiman yang diikuti ketua umum partai politik peserta pemilu 2019 serta perwakilan anggota DPD DKI Jakarta.

Butir deklarasi kampanye damai adalah, pertama, mewujudkan pemilu yang langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil.

Kedua, melaksanakan kampanye pemilu yang aman, tertib, damai, berintegritas, tanpa hoaks, politisasi SARA, dan politik uang.

Selanjutnya, melaksanakan kampanye berdasarkan peraturan perundangan undangan yang berlaku.

Baca juga: Janji Jokowi-Maruf dan Prabowo-Sandiaga untuk Kampanye Damai

Setelah pengucapan ikrar deklarasi kampanye damai Pemilu 2019, pasangan Jokowi-Ma’ruf Amin dan Prabowo-Sandiaga melepaskan burung merpati. Hal itu untuk menunjukkan kebersaamaan dan komitmen menyukseskan Pemilu 2019.

Acara dilanjutkan dengan penandatanganan prasasti kampanye damai.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Nasional
Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

Nasional
Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Nasional
Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Nasional
May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

Nasional
Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Nasional
Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran 'Game Online' Mengandung Kekerasan

Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran "Game Online" Mengandung Kekerasan

Nasional
Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi 'May Day', Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi "May Day", Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Nasional
Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi 'May Day' di Istana

Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi "May Day" di Istana

Nasional
Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Nasional
Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Nasional
Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Nasional
Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com