Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kementerian BUMN Ungkap Cara Sukses Lolos Tes CPNS, Ini Tipsnya

Kompas.com - 10/09/2018, 20:31 WIB
Retia Kartika Dewi,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pendaftaran calon pegawai negeri sipil (CPNS) dibuka serentak pada 19 September 2018.

Ada 238.015 kuota PNS yang diperebutkan, baik di tingkat pusat atau daerah. Di tingkat pusat, penempatan akan dilakukan di 76 kementerian/lembaga.

Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menjadi salah satu instansi yang membuka lowongan CPNS tahun ini. 

"Formasi Kementerian BUMN tahun ini adalah 88 orang," ujar Kepala Hubungan Masyarakat dan Protokol BUMN, Ferry Andrianto, saat dihubungi Kompas.com, Senin (10/9/2018).

Baca juga: Sebelum Ikut Seleksi CPNS 2018, Pahami Istilah-istilah Ini

Tiga seleksi

Akun Twitter Kementerian BUMN, @KemenBUMN, memberikan informasi mengenai tiga seleksi yang nantinya akan dihadapi CPNS, berikut penjabarannya.

Adapun, tiga seleksi yang akan dihadapi para peminat yang ingin jadi PNS dan penjabarannya menurut Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Biroktasi (Permenpan) RI Nomor 36 Tahun 2018, yakni:

1. Seleksi Administrasi
2. Seleksi Kompetensi Dasar (SKD)
3. Seleksi Kompetensi Bidang (SKB)u

Masing-masing instansi, termasuk Kementerian BUMN, akan mengumumkan persyaratan secara serentak pada 19 September 2018. Setelah itu ada tes administrasi.

Setelah lolos administrasi, ada dua tes kompetensi. Kompetensi dasar adalah kemampuan dan karakteristik dalam diri sesorang berupa pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang menjadi ciri-ciri seseorang CPNS.

Baca juga: Seleksi CPNS 2018 di 176 Lokasi, Sistem Dibuat Terintegrasi

Sedangkan, kompetensi bidang merupakan kemampuan dan karakteristik dalam diri seseorang berupa pengetahuan, keterampilan, perilaku yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas jabatannya.

Menurut Ferry, pihak yang akan menyeleksi tiga tahap ini adalah masing-masing instansi penyelenggara. Akan tetapi, khusus Seleksi Kompetensi Dasar akan diselenggarakan oleh Badan Kepegawaian Negara (BKN) melalui computer assisted test (CAT).

Kemudian, untuk SKD terbagi lagi menjadi tiga tes, yakni Tes Wawasan Kebangsaan (TWK), Tes Intelegensi Umum (TWU), dan Tes Karakteristik Pribadi (TKP).

Ferry menjelaskan, dari SKD berlaku sistem gugur, demikian halnya SKD ke SKB.

"Jadi yang diambil dari SKD untuk dites ke SKB hanya 264 orang," ujar Ferry.

Kompas TV Aparat Polres Sragen, Jawa Tengah membongkar praktik penipuan calon PNS dengan total kerugian lebih dari 1 miliar rupiah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com