Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sudirman Said Akan Ungkap Kelemahan Jokowi ke Koalisi Prabowo-Sandi

Kompas.com - 30/08/2018, 10:36 WIB
Ihsanuddin,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Bekerja dua tahun sebagai menteri energi dan sumber daya mineral di kabinet kerja membuat Sudirman Said paham mengenai kelebihan dan kekurangan Presiden Joko Widodo.

Sudirman yang kini menjadi tim sukses pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno mengatakan akan memanfaatkan kelemahan tersebut untuk memenangkan jagoannya dalam Pilpres 2019.

"Sekarang juga kalau ditanya nyebrang kemudian apakah memanfaatkan kelemahan Pak Jokowi. Ya, dalam berbagai manuver itu otomatis akan terjadilah," kata Sudirman saat mendampingi Sandiaga berkunjung ke Menara Kompas di Palmerah, Jakarta, Kamis (30/8/2018).

Baca juga: Cerita Sandiaga Dibujuk Prabowo Terjun Berpolitik dan Masuk Gerindra

Sudirman mengatakan akan mengungkapkan kelemahan-kelemahan Jokowi kepada tim koalisi Prabowo-Sandi.

Nantinya, ia dan tim bisa melihat kelemahan apa saja yang bisa dimanfaatkan untuk mengalahkan petahana.

"Kami akan menyampaikan beberapa hal (kelemahan Jokowi) yang kita tahu, tapi bukan sebagai alat utamalah," kata Sudirman.

Baca juga: Sandiaga Bantah Jadi Bakal Cawapres untuk Dukung Logistik Prabowo

Kendati demikian, Sudirman menegaskan bahwa ia tidak mempunyai dendam kepada Jokowi dan tim koalisinya.

Langkah Sudirman Said menyeberang ke kubu Prabowo-Sandi karena kedekatan dengan dua tokoh itu.

Bahkan, Sudirman yang dicopot Jokowi pada 2016 lalu ini sudah membantu Sandiaga saat Pilkada DKI Jakarta 2017.

"Bukan hal yang kami rancang karena di-reshuffle, kemudian kami pindah kubu, enggak," ujarnya.

Simak juga: JEO - Adem Wajah Politik Jokowi-Prabowo di Depan Matras Silat

Kompas TV Asian Games tampaknya benar-benar membuat masyarakat Indonesia bersatu.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Ada Gugatan Perdata dan Pidana, KPK Mengaku Harus Benar-benar Kaji Perkara Eddy Hiariej

Ada Gugatan Perdata dan Pidana, KPK Mengaku Harus Benar-benar Kaji Perkara Eddy Hiariej

Nasional
Jokowi Resmikan Modeling Budi Daya Ikan Nila Salin di Karawang

Jokowi Resmikan Modeling Budi Daya Ikan Nila Salin di Karawang

Nasional
Jokowi Naik Heli ke Karawang, Resmikan Tambak Ikan Nila dan Cek Harga Pangan

Jokowi Naik Heli ke Karawang, Resmikan Tambak Ikan Nila dan Cek Harga Pangan

Nasional
Sidang SYL, KPK Hadirkan Direktur Pembenihan Perkebunan Jadi Saksi

Sidang SYL, KPK Hadirkan Direktur Pembenihan Perkebunan Jadi Saksi

Nasional
Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae dengan Korsel yang Belum Capai Titik Temu…

Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae dengan Korsel yang Belum Capai Titik Temu…

Nasional
Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Nasional
Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Nasional
Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Nasional
Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Nasional
Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji, Menag: Semua Baik

Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji, Menag: Semua Baik

Nasional
Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet pada Pilkada DKI Jakarta

Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet pada Pilkada DKI Jakarta

Nasional
Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Nasional
Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Nasional
Utak-atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Utak-atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Nasional
Gibran Lebih Punya 'Bargaining' Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Gibran Lebih Punya "Bargaining" Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com