Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Silaturahim dengan PGI, Jokowi Sampaikan Capaian Pemerintah

Kompas.com - 24/08/2018, 20:55 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Silaturahim bersama pengurus Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI), Jumat (24/8/2018), dimanfaatkan Presiden Joko Widodo untuk menjelaskan apa saja capaian yang telah diraih pemerintahannya.

Diketahui, ketika Presiden Jokowi berpidato, acara berlangsung tertutup.

"Intinya di dalam, saya menyampaikan program kerja yang telah kita kerjakan. Misalnya mengenai infrastruktur, itu apa saja sih. Kemudian mengenai kartu sehat, yang diberi siapa. Kemudian juga mengenai pembangunan di perbatasan seperti apa," ujar Jokowi usai acara.

Baca juga: PGI Sampaikan Keprihatinan ke Jokowi, dari HAM hingga Kasus Meiliana

Seluruh capaian tersebut, menurut Jokowi, disampaikan lantaran banyak yang belum mengetahui mengenai hal itu. Terbukti pada saat Jokowi memaparkan, ternyata banyak pengurus PGI yang baru mengetahuinya.

Selain itu, Presiden Jokowi juga menjelaskan mengenai tantangan yang dihadapi Indonesia di masa mendatang dan apa persiapan yang harus dilaksanakan saat ini demi menghadapi hal itu.

Sementara itu, soal keprihatinan yang disampaikan Ketua Umum PGI Pdt Henriette Tabita Lebang dalam pidato sebelumnya, Presiden Jokowi mengaku, pemerintah juga memperhatikan persoalan itu dan berusaha untuk menyelesaikannya.

Baca juga: Bertemu, Ini yang Dibahas Presiden Jokowi dan Pengurus KWI

"Ya memang kita ini masih banyak yang kurang, masih banyak yang harus dievaluasi, banyak yang harus kita koreks. Tadi disampaikan banyak, mengenai masalah yang berkaitan dengan intoleransi, yang berkaitan dengan kebinekaan, yang berkaitan dengan HAM, saya kira ini menjadi catatan besar kita dan pekerjaan besar kita ke depan," ujar Jokowi.

Presiden Joko Widodo, Jumat sore, bersilaturahim ke Kantor Persekutuan Gereja Indonesia (PGI) di Salemba, Jakarta Pusat.

Presiden disambut Ketua Umum PGI Pdt Henriette Tabita Lebang, Sekretaris Umum PGI Pdt Gomar Gultom beserta 25o orang pembina gereja Kristen Protestan se-Indonesia.

Baca juga: Kunjungi Kantor PP Muhammadiyah, Presiden Jokowi Serahkan Dua Sapi Kurban

Dalam sambutannya di hadapan Presiden, Henriette mengungkapkan sejumlah kegelisahan yang menjadi sorotan PGI.

Mulai dari masih adanya dugaan pelanggaran hak asasi manusia (HAM), maraknya perdagangan manusia, eksploitasi perempuan dan anak berdalih agama hingga radikalisme dan politisasi agama.

Tidak hanya itu, Henriette juga menyinggung soal kriminalisasi terhadap kelompok marginal.

"Misalnya apa yang kami hadapi menyangkut Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1965 tentang PNPS (Pencegahan Penyalahgunaan dan atau Penodaan Agama) yang sering dipakai mengkriminalisasi kelompok marginal, seperti kasus terkini yang dialami Meiliana," lanjut dia.

Kompas TV Setelah mengunjungi Ormas Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, Presiden Joko Widodo mengunjungi Konferensi Waligereja Indonesia.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Nasional
Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Nasional
Menko Polhukam Harap Perpres 'Publisher Rights' Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Menko Polhukam Harap Perpres "Publisher Rights" Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Nasional
Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Nasional
Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Nasional
Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Nasional
Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Nasional
KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

Nasional
Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Nasional
Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Nasional
Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Nasional
Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Nasional
PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

Nasional
Tanggapi Ide 'Presidential Club' Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Tanggapi Ide "Presidential Club" Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com