JAKARTA, KOMPAS.com - Kelompok relawan Projo menyambut baik mundurnya Sri Mulyani dari Tim Kampanye Nasional pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin di Pemilihan Presiden 2019.
"Baguslah. Sudah seharusnya begitu," ujar Ketua Umum Projo Budi Arie Setiadi melalui pesan singkat, Selasa (21/8/2018).
Menurut relawan, mengurus keuangan negara memerlukan fokus. Memang tidak sepantasnya seorang menteri keuangan mengisi jabatan lain yang juga membutuhkan konsentrasi.
Baca juga: Sri Mulyani Batal Masuk Tim Kampanye Jokowi-Maruf
Ekonomi Indonesia kini dihadapkan kepada situasi ekonomi global yang fluktuatif. Apalagi ditambah perang dagang antara Amerika Serikat dengan China.
"Menteri Keuangan kan punya tanggung jawab sangat besar dalam mengelola keuangan negara apalagi di tengah ketidakpastian kondisi ekonomi global," ujar Budi.
Selain itu, pengelolaan keuangan negara memang membutuhkan profesionalitas tinggi. Tidak tepat apabila sosok profesional menduduki jabatan partisan politik.
"Sangat bagus Menkeu dan seluruh jajaran pemerintahan yang mengelola anggaran besar untuk tidak menjadi partisan. Pemerintahan yang bersih dan bekerja nyata sudah tertanam di sanubari rakyat. Jangan dikotori dan dinodai kepentingan sempit dan jangka pendek," ujar Budi.
Baca juga: Sri Mulyani Mundur dari Tim Sukses Jokowi-Maruf, Ini Alasannya
Sri Mulyani mengakui mundur dari Tim Kampanye Nasional Joko Widodo- Ma'ruf Amin.
Sesuai arahan Presiden Joko Widodo, ia ditugaskan untuk fokus mengelola keuangan negara saja.
"Bapak Presiden melihat kepentingan yang lebih besar dari sisi perekonomian," ujar Sri Mulyani saat dijumpai di Kompleks Istana Presiden Jakarta, Selasa.
Instruksi Jokowi itu disambut baik oleh Sri Mulyani. Menurut dia, keuangan negara memang membutuhkan perhatian lebih.
Oleh sebab itu, wanita yang juga pernah menjabat sebagai Menteri Keuangan di era Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono tersebut tidak terlalu mempersoalkan apabila keluar dari struktur tim kampanye nasional.
"Saya memang selama ini sudah menyampaikan, saya fokus ke keuangan negara. Menurut saya memang situasi membutuhkan perhatian penuh," ujar Sri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.