JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi berencana mengundang pelajar SMP yang memanjat tiang bendera saat upacara HUT Ke-73 RI di Atambua, Yohanes Gama Marchal Lau (13) atau Joni, ke Jakarta.
Undangan itu adalah apresiasi Imam atas aksi nekat Yohanes memanjat tiang bendera untuk memperbaiki pengait tali yang macet di tengah upacara bendera memperingati proklamasi kemerdekaan di Atambua, Belu, NTT, Jumat (17/8/2018).
"Akan saya panggil Joni, saya undang ke Jakarta," ujar Imam saat dijumpai di Kompleks Istana Presiden, Jakarta, Jumat sore.
Bagi Imam, setiap warga negara Indonesia tentunya memiliki cara masing-masing dalam berkorban demi bangsa dan negara.
Baca juga: Kisah Heroik Pelajar SMP di Perbatasan RI-Timor Leste yang Panjat Tiang Bendera
Atlet, misalnya, mengharumkan nama bangsa Indonesia dengan cara berjuang di cabang olahraganya masing-masing dan memenangi pertandingan.
Imam pun merasa bahwa Yohanes, meskipun masih anak-anak, sama seperti mereka yang mau rela berkorban demi bangsa dan negara Indonesia.
"Dia ingin Merah Putih berkibar. Joni secara nyata, tanpa ada persiapan, tanpa disuruh, tanpa dipaksa, dan bahkan sampai ada yang minta dia turun, tapi tekadnya tidak pupus, sebaliknya semakin bulat. Dia naik ke ujung tiang tertinggi untuk memperbaiki," ujar Imam.
Di Jakarta, Menpora berencana mengajak Yohanes menonton salah satu pertandingan cabang olahraga yang digemari Yohanes.
"Saya akan ajak Joni ke Jakarta dan semoga saya bisa mengajak Joni menonton salah satu cabang olahraga di Asian Games," ujar Imam.
Baca juga: Sebelum Panjat Tiang Bendera Saat Upacara HUT RI, Yohanes Sempat Sakit
Video aksi Yohanes, seorang anak asal Atambua, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur, viral di media sosial.
Dia nekat memanjat tiang bendera untuk memperbaiki pengait tali yang macet di tengah pelaksanaan upacara bendera memperingati Hari Proklamasi Kemerdekaan Ke- 73 Republik Indonesia di Atambua, Belu, NTT, Jumat pagi.