Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyak Anggota DPR Tak Hadir Sidang Tahunan, Bamsoet Serahkan ke Fraksi

Kompas.com - 16/08/2018, 21:11 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPR Bambang Soesatyo menyerahkan kepada masing-masing fraksi untuk menetapkan sanksi kepada anggota DPR yang tak menghadiri Sidang Tahunan MPR, DPR, dan DPD pada Kamis (16/8/2018).

Bambang berharap setiap fraksi memberi sanksi seberat mungkin bagi kepada anggota DPR yang tidak menghadiri sidang tahunan.

"Ya kami serahkan ke fraksinya untuk memberi sanksi sekeras-kerasnya dan seberat-beratnya," ujar Bamsoet, sapaannya, usai memimpin sidang tahunan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.

Bamsoet menerima banyak laporan terkait sejumlah anggota DPR yang tak menghadiri sidang tahunan yang telah menjadi agenda rutin setia sehari sebelum perayaan HUT RI.

"Ada banyak laporan yang kami terima, karena memang musim haji. Rata-rata naik haji, rata-rata juga di daerah atau mendapat penugasan partai," kata dia.

Baca juga: 236 Kursi Anggota Dewan Kosong di Sidang Tahunan MPR

Sejumlah kursi anggota DPR, MPR, dan DPD terlihat kosong dalam Sidang Tahunan MPR yang berlangsung di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (16/8/2018).

Dalam Sidang Tahunan MPR, DPR, dan DPD yang menjadi agenda tahunan itu, hanya 453 orang yang hadir dari total 689 jumlah anggota DPR, MPR, dan DPD.

"Jumlah yang hadir 453 dari 689 orang," ucap Ketua MPR Zulkifli Hasan saat membuka Sidang Tahunan MPR.

Sidang Tahunan MPR, DPR, dan DPD dihadiri oleh Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla beserta seluruh menteri Kabinet Kerja.

Sedianya seluruh anggota DPR, MPR, dan DPD juga hadir dalam Sidang Tahunan MPR, DPR, dan DPD yang menjadi agenda tahunan.

Namun, pada penyelenggaraan Sidang Tahunan kali ini, sebanyak 236 anggota MPR yang terdiri dari anggota DPR dan DPD tidak hadir.

Kompas TV Zulkifli menilai kemampuan mencicil utang yang dilakukan pemerintah sudah di luar batas kewajaran.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com