Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Simpang-siur Informasi Pascagempa, Cek Verifikasinya di Sini!

Kompas.com - 16/08/2018, 16:00 WIB
Mela Arnani,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sejumlah informasi beredar pasca Gempa Lombok yang terjadi hampir dua pekan lalu. 

Ditengah bencana yang melanda, sejumlah kabar bohong atau hoaks meresahkan masyarakat.

Apa saja kabar bohong dan informasi simpang siur yang beredar? Berikut kabar-kabar yang sudah diverifikasi oleh Kompas.com terkait gempa Lombok:

1. Hoaks soal gempa susulan

Pasca gempa pertama yang melanda Lombok pada Minggu (29/7/2018) beredar informasi yang menyebutkan akan terjadi gempa susulan.

Informasi yang menyebutkan akan terjadi gempa susulan baik tempat, waktu, dan besaran gempa dapat dipastikan hoaks.

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan segala bentuk informasi terkait gempa susulan merupakan hoaks.

BMKG menegaskan, hingga saat ini belum ada teknologi yang dapat mendeteksi gempa.

Masyarakat diimbau untuk tidak mudah percaya terhadap informasi yang mengatasmakan BMKG.

Baca selengkapnya:
Hoaks jika Ada yang Menyebutkan Akan Terjadi Gempa Susulan 

2. Hoaks gempa susulan di Lombok berkekuatan 7.5 Magnitudo

Hoaks terkait gempa susulan di Lombok bermagnitudo 7,5 ini diinformasikan kepada masyarakat sekitar Desa Jeringo melalui selebaran kertas.

Informasi yang ada dalam selebaran tersebut berisi peringatan agar warga Lombok mewaspadai gempa bumi susulan dengan kekuatan 7,5 magnitudo yang diperkirakan terjadi pukul 22.30-23.59 WITA.

Dalam selebaran tersebut, masyarakat juga diminta untuk tidak berada di dalam rumah pada jam yang telah disebutkan.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melalui akun resmi twitternya, @BNPB_Indonesia mengatakan, selebaran tersebut adalah hoaks. 

BNPB mendapatkan laporan terkait selebaran tersebut dari warga yang ingin mengonfirmasi kebenaran informasi didalamnya.

Humas BNPB Andri Utomo meminta masyarakat untuk tidak mempercayai imbauan atau informasi yang sumbernya bukan dari BNPB, BPBD, dan BMKG.

Ia mengimbau masyarakat untuk mengecek informasi yang didapatkan, di antaranya melalui aplikasi "Info BMKG", twitter @infoBMKG, dan situs resmi BMKG.

Baca selengkapnya:
Hoaks, Gempa Susulan di Lombok Berkekuatan 7.5 Magnitudo

3.  Misinformasi soal pergerakan lempeng Jawa berpotensi gempa bumi

Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengklarifikasi informasi yang menyebar melalui pesan berantai di grup-grup percakapan WhatsApp.

Informasi yang beredar menyebutkan, pergerakan lempeng Jawa berpotensi gempa. Selain beredar melalui pesan berantai, ada pula link video di Youtube yang menyebutkan bahwa terjadinya gempa karena meningkatnya aktivitas seismik dengan seringnya terjadi subduksi atau pergerakan lempeng selatan mulai dari Selat Sunda hingga timur Pulau Jawa.

Akun Twitter @itsmelpo menanyakan kebenaran informasi ini dengan me-mention akun resmi twitter BMKG.

Melalui akun resmi Twitter-nya, @lipiindonesia, LIPI mengklarifikasi pesan berantai ini. LIPI mengatakan, pesan tersebut berasal dari unggahan di Facebook LIPI tentang wawancara dengan pakar gempa LIPI, Danny Hilman, pada 24 Januari 2018 oleh salah satu media.

Dalam twitnya, menurut Kepala Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI Eko Yulianto, pernyataan ilmuwan tentang kewaspadaan gempa bersifat sangat umum, yakni mempertimbangkan mekanisme gempa yang berulang.

LIPI mengimbau masyarakat untuk cermat dalam memilah suatu informasi yang beredar dan tetap waspada menghadapi segala kemungkinan bencana di Indonesia.

Berita selengkapnya:
Benarkah Pergerakan Lempeng Jawa Berpotensi Gempa Bumi? Ini Penjelasannya

Anda juga bisa mendapatkan berbagai informasi yang beredar di media sosial dan telah diverifikasi Kompas.com melalui laman Hoaks atau Fakta.

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: 8 Fakta Terbaru dari Gempa Lombok

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 30 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 30 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pakar Sebut Penyitaan Aset Judi Online Bisa Lebih Mudah jika Ada UU Perampasan Aset

Pakar Sebut Penyitaan Aset Judi Online Bisa Lebih Mudah jika Ada UU Perampasan Aset

Nasional
Eks Pejabat Kemenkes Sebut Harga APD Covid-19 Ditentukan BNPB

Eks Pejabat Kemenkes Sebut Harga APD Covid-19 Ditentukan BNPB

Nasional
Transaksi Judi 'Online' Meningkat, Kuartal I 2024 Tembus Rp 101 Triliun

Transaksi Judi "Online" Meningkat, Kuartal I 2024 Tembus Rp 101 Triliun

Nasional
Hari Ini, Gaspol Ft Sudirman Said: Pisah Jalan, Siap Jadi Penantang Anies

Hari Ini, Gaspol Ft Sudirman Said: Pisah Jalan, Siap Jadi Penantang Anies

Nasional
Habiburokhman: Judi 'Online' Meresahkan, Hampir Tiap Institusi Negara Jadi Pemainnya

Habiburokhman: Judi "Online" Meresahkan, Hampir Tiap Institusi Negara Jadi Pemainnya

Nasional
Baru 5 dari 282 Layanan Publik Pulih Usai PDN Diretas

Baru 5 dari 282 Layanan Publik Pulih Usai PDN Diretas

Nasional
Penerbangan Garuda Indonesia Tertunda 12 Jam, Jemaah Haji Kecewa

Penerbangan Garuda Indonesia Tertunda 12 Jam, Jemaah Haji Kecewa

Nasional
Perdalam Pengoperasian Jet Tempur Rafale, KSAU Kunjungi Pabrik Dassault Aviation

Perdalam Pengoperasian Jet Tempur Rafale, KSAU Kunjungi Pabrik Dassault Aviation

Nasional
Cek Harga di Pasar Pata Kalteng, Jokowi: Harga Sama, Malah di Sini Lebih Murah

Cek Harga di Pasar Pata Kalteng, Jokowi: Harga Sama, Malah di Sini Lebih Murah

Nasional
Kasus Korupsi Pengadaan Lahan JTTS, KPK Sita 54 Bidang Tanah dan Periksa Sejumlah Saksi

Kasus Korupsi Pengadaan Lahan JTTS, KPK Sita 54 Bidang Tanah dan Periksa Sejumlah Saksi

Nasional
Jokowi Klaim Program Bantuan Pompa Sudah Mampu Menambah Hasil Panen Padi

Jokowi Klaim Program Bantuan Pompa Sudah Mampu Menambah Hasil Panen Padi

Nasional
Soal Izin Usaha Tambang Ormas Keagamaan, Pimpinan Komisi VII Ingatkan Prinsip Kehati-hatian dan Kepatutan

Soal Izin Usaha Tambang Ormas Keagamaan, Pimpinan Komisi VII Ingatkan Prinsip Kehati-hatian dan Kepatutan

Nasional
Jokowi Pastikan Beras Bansos Berkualitas Premium, Tak Berwarna Kuning dan Hitam

Jokowi Pastikan Beras Bansos Berkualitas Premium, Tak Berwarna Kuning dan Hitam

Nasional
Minta Pemerintah Tetapkan Jadwal Pelantikan Kepala Daerah, Ketua KPU: Kalau Tak Ada, Bakal Repot

Minta Pemerintah Tetapkan Jadwal Pelantikan Kepala Daerah, Ketua KPU: Kalau Tak Ada, Bakal Repot

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com