Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.
JAKARTA, KOMPAS.com – Segala bentuk informasi yang menyebutkan akan terjadi gempa susulan berikut tempat, waktu, dan besaran gempa, pasca-gempa Lombok, adalah hoaks alias informasi bohong.
Rumor yang beredar
Pasca gempa Lombok, Minggu (29/7/2018), beredar informasi akan terjadi gempa susulan di wilayah itu.
Sejumlah pertanyaan dari para netizen diunggah melalui media sosial, khususnya Twitter. Salah satunya ditanyakan oleh akun Siti Zuhro Makrup, @Zuhro_Siti.
“Iyaaa, kami di Lombok Timur butuh info real dari BMKG benar kah akan terjadi gempa susulan pukul 10-11? Ini ada gempa susulan lagi,” twit Siti.
Iyaaa,kami di Lotim butuh info real dari BMKG benarkah akan terjadi gempa susulan pukul 10-11?
— Siti Zuhro Makrup (@zuhro_siti) July 29, 2018
Ini ada gempa susulan lagi
Pertanyaan serupa juga dilontarkan oleh akun @Wen994, yang me-mention akun resmi Twitter Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), @infobmkg.
“@infoBMKG ada info bahwa pukul 11 malam akan terjadi gempa susulan yg berkekuatan tinggi di Lombok. Apakah benar begitu? Karena masyarakat disini sebagian mempercayai berita itu, jadi mohon konfirmasinya. #PrayForLombok #GempaLombok,” twit @Wen994.
@infoBMKG ada info bahwa pukul 11 malam akan terjadi gempa susulan yg berkekuatan tinggi di Lombok. Apakah benar begitu?
— Wen99 (@Wen994) 29 Juli 2018
Karena masyarakat disini sebagian mempercayai berita itu, jadi mohon konfirmasinya. #PrayForLombok #GempaLombok
Penelusuran Kompas.com
BMKG melalui unggahan di Twitter @infoBMKG menyatakan segala bentuk informasi akan adanya gempa susulan merupakan hoaks.
Alasannya, belum adanya teknologi yang dapat mendeteksi gempa, baik waktu, lokasi, maupun besarannya.
“Gempa susulan bisa saja terjadi setelah gempa utama. Namun, dengan memastikan waktu, tempat, dan besaran gempa yang AKAN TERJADI itu yang TIDAK BENAR alias HOAX. Saat ini belum ada teknologi yang mampu memprediksi secara tepat kapan di mana gempa akan terjadi,” twit @infobmkg.
Gempa susulan bisa saja terjadi setelah gempa utama. Namun dengan memastikan waktu, tempat, dan besaran gempa yang AKAN TERJADI itu yang TIDAK BENAR alias HOAX. Saat ini belum ada teknologi yang mampu memprediksi secara tepat kapan di mana gempa akan terjadi. https://t.co/lArJdqoP7y
— BMKG (@infoBMKG) July 29, 2018
BMKG juga meminta masyarakat untuk tidak mudah percaya dengan informasi hoaks yang mengatasnamakan lembaga tersebut.
“Hingga pukul 22.00 WIB telah terjadi 213 kali #gempa susulan. Selalu ikuti informasi perkembangan gempa melalui akun @infoBMKG dan jangan mudah percaya dengan berita #Hoax yang mengatasnamakan #BMKG. #Lombok #PrayForLombok,” demikian BMKG.
Sementara itu, melalui keterangan resminya, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati meminta masyarakat untuk tidak memercayai berita hoaks yang menyebar pasca gempa.
Hingga saat ini, BMKG terus memantau perkembangan gempa dari Pusat Gempa Nasional (PGN) Jakarta.
"Guna mengantisipasi munculnya informasi simpang siur dan hoaks, BMKG melalui akun Twitter @infoBMKG akan terus menginformasikan perkembangan gempa," ujar Dwikorita.
Selengkapnya, baca penelusuran Kompas.com:
BMKG Minta Masyarakat Tak Percaya Info Hoaks Gempa Lombok
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.