Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BNPB Telusuri Kabar 7 Wisatawan Lokal Tewas di Gili Trawangan

Kompas.com - 06/08/2018, 16:13 WIB
Kristian Erdianto,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengakui telah menerima informasi terkait tujuh wisatawan domestik yang meninggal di Gili Trawangan pascagempa.

Gempa bermagnitudo 7 mengguncang Lombok, Nusa Tenggara Barat, pada Minggu (5/8/2018). 

Kendati demikian ia belum dapat mengungkapkan informasi tersebut secara resmi, sebab pihak BPBD NTB masih melakukan pengecekan.

Baca juga: Cerita Wisatawan di Bali yang Ikut Merasakan Guncangan Gempa Lombok

"Ya tadi kami dapat informasi bahwa tujuh orang meninggal di Gili Trawangan. Itu adalah wistawan domestik, kami masih melakukan pengecekan," ujar Sutopo saat memberikan keterangan pers di kantor BNPB, Jakarta Timur, Senin (6/8/2018).

Sutopo menuturkan, berdasarkan informasi yang ia terima, dari tujuh korban, sebanyak lima orang telah berhasil dikeluarkan dari reruntuhan. Sementara dua korban lagi masih berada diupayakan untuk dipindahkan.

Namun, kata Sutopo, BPBD NTB belum menerima laporan terkait identitas tujuh wisatawan domestik yang tewas tersebut.

Baca juga: Gempa Lombok Tak Berdampak pada Aktivitas Gunung Agung dan Rinjani

Sementara, berdasarkan data BNPB pada Senin (6/8/2018), jumlah korban tewas akibat gempa sebanyak 91 orang dan 209 korban luka-luka.

"Kami masih melakukan pengecekan karena datanya belum disampaikan ke posko. Jadi kami baru mengeluarkan data korban jiwa sebanyak 91 orang. Tujuh wisawatan itu di luar 91 korban," kata Sutopo.

"Kami sudah kontak dengan aparat di Gili Trawangan mengenai kabar tujuh wisatawan lokal itu dari Lombok bukan asing," ucapnya.

Catatan: Artikel ini mengalami perubahan Judul untuk menyesuaikan konten. Judul sebelumnya "BNPB Benarkan 7 Wisatawan Lokal Tewas di Gili Trawangan" menjadi "BNPB Telusuri Kabar 7 Wisatawan Tewas di Gili Trawangan" 

Kompas TV Doa bersama dan penggalangan dana dipimpin langsung oleh Kapolres Indramayu AKBP Arif Fajarudin.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com