Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Koalisi Sepakat Bentuk Jokowi Center, Pusat Pelatihan Kampanye bagi Caleg

Kompas.com - 01/08/2018, 11:42 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Sembilan partai politik koalisi pendukung Joko Widodo pada Pilpres 2019 direncanakan membentuk "Jokowi Center".

Jokowi Center akan menjadi tempat transfer informasi prestasi pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla kepada seluruh calon anggota legislatifnya untuk kemudian dikampanyekan ke publik menjelang Pilpres 2019.

"Akan ada yang namanya, misalnya Jokowi Center. Itu arena pelatihan kampanye antarpartai," ujar Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Indonesia (Perindo) Ahmad Rofiq, Selasa (31/7/2018) malam.

Pembentukan Jokowi Center ini ditindaklanjuti kepada sekjen masing-masing partai politik.

Baca juga: 150.000 Caleg dari Sembilan Parpol Akan Kampanyekan Keberhasilan Jokowi

Presiden Joko Widodo bersama sembilan orang sekjen parpol pendukungnya saat bertemu di Istana Presiden Bogor, Selasa (31/7/2018).Agus Suparto/Fotografer Kepresidenan Presiden Joko Widodo bersama sembilan orang sekjen parpol pendukungnya saat bertemu di Istana Presiden Bogor, Selasa (31/7/2018).

Sekretaris Jenderal Partai Nasional Demokrat (Nasdem) Johnny G Platte menambahkan, informasi yang akan disampaikan ke para caleg, khususnya berkaitan dengan pencapaian kinerja pemerintah yang mendapat kritik oleh kubu lawan.

Baca juga: Di Balik Sneakers dan Kaus Berkerah Koalisi Jokowi...

Platte mencontohkan, salah satu kritik kubu lawan yang harus diluruskan di hadapan publik, yakni mengenai data angka kemiskinan di Indonesia.

"Soal pemberantasan kemiskinan. Data BPS bilang, untuk pertama kalinya tingkat kemiskinan Indonesia single digit. Tapi ada pemimpin yang bilang ada 50 juta. Nah, ini standard ukurannya enggak ada acuannya. Nah, itu kan harus dijelaskan ke publik," ujar Platte.

"Demikian juga tentang kesenjangan ekonomi atau disparitas antarpenduduk. Sekarang disparitas kita turun dari 0,41 menjadi 0,38. Ini kan capaian luar biasa. Tapi dibilangnya rakyat semua miskin. Ini yang harus dijawab dengan data, bukan dengan retorika belaka," lanjut dia.

Baca juga: SBY: Presiden Selanjutnya Harus Mampu Atasi Kemiskinan 100 Juta Orang

Sementara itu, Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengkalkulasi, satu partai politik saja memiliki sekitar 21.000 calon anggota legislatif yang tersebar di tingkat DPR, DPRD provinsi, kabupaten dan kota.

Apabila caleg sembilan parpol dijumlahkan, total ada lebih dari 170.000 caleg yang akan mengampanyekan Jokowi pada Pilpres 2019.

"Ini adalah kekuatan yang sangat efektif," ujar Hasto.

Hasto yakin para sekjen memiliki waktu yang cukup untuk mentransfer informasi mengenai capaian pemerintahan Jokowi kepada para calegnya.

"Cukup, cukup. Lagipula sudah berjalan kok di masing- masing partai. Tadi dari Golkar sudah menyampaikan, bagaimana mensosialisasikan keberhasilan Pak Jokowi sudah disampaikan. Dari partai rata-rata sudah menyampaikan hal itu semua ke calegnya," ujar Hasto.

"Saat ini kami memiliki Golkar, PPP, PKPI, PKB, PSI, Nasdem, kemudian Hanura dan juga Perindo, sehingga ini merupakan gabungan yang khusus, kekuatan medianya kuat, kekuatan daratnya juga," lanjut dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com