Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Alasan Demokrat Mengusung Prabowo sebagai Capres

Kompas.com - 31/07/2018, 08:26 WIB
Devina Halim,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Demokrat telah mendeklarasikan dukungannya terhadap Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto untuk maju sebagai calon presiden (capres) di Pilpres 2019.

Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Syarief Hasan mengungkapkan dua alasan yang membuat partainya setuju untuk mengusung Prabowo sebagai capres.

"Pertama, kita melihat bahwa dalam membangun bangsa lima tahun ke depan, visi-misi dari Partai Demokrat kelihatannya bisa diterima oleh Pak Prabowo," kata Syarief di Hotel Gran Melia, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (30/7/2018).

Baca juga: SBY-Salim Segaf Nostalgia Kedekatan Demokrat dan PKS pada Pemilu 2014

"Apa yang dipikirkan oleh Pak Prabowo, bagaimana memperbaiki bangsa ini, kelihatannya sejalan dengan apa yang dimiliki oleh Demokrat," ujarnya lagi.

Alasan kedua adalah hubungan antara kedua partai yang menurut penglihatannya terlihat bagus.

Ia menuturkan bahwa hubungan tersebut akan mempermudah jalannya koalisi untuk menghadapi pilpres mendatang.

Baca juga: PDI-P: Apa Prabowo dan Ustaz Abdul Somad atau Salim Segaf Kuat Hadapi Jokowi?

"Kelihatannya lebih nyaman berkoalisi karena visi-misinya sama, kemudian visi-misi ditetapkan bersama, sehingga dapat dipastikan permasalahan bangsa dapat diselesaikan," ujarnya.

Partai Demokrat bukan satu-satunya partai yang mendukung Prabowo Subianto sebagai capres. Terdapat partai lain, seperti Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Amanat Nasional (PAN).

Saat ini, Demokrat masih melakukan penjajakan-penjajakan politik dengan partai-partai tersebut.

Baca juga: SBY: Banyak yang Salah Persepsi tentang PKS...

Pertemuan-pertemuan antarelite partai dilakukan untuk mempererat koalisi partai-partai pendukung Prabowo Subianto di Pilpres 2019.

Kemarin (30/7/2018), petinggi PKS-Demokrat mengadakan pertemuan di Hotel Gran Melia, Kuningan, Jakarta Selatan.

Pertemuan dihadiri oleh beberapa tokoh kedua partai diantaranya, Sekjen Demokrat Hinca Panjaitan dan Presiden PKS Sohibul Iman.

Kompas TV Terkait dengan nama cawapres, kedua partai menyerahkan keputusannya kepada Prabowo sebagai capres.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com