Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gerindra: Prabowo Ajak Demokrat Perkuat Koalisi, Bukan untuk Meninggalkan PKS-PAN

Kompas.com - 26/07/2018, 17:12 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Andre Rosiade meluruskan pemahaman sebagian kalangan mengenai ajakan sang ketua umumnya, Prabowo Subianto, kepada Partai Demokrat untuk bergabung dalam satu koalisi Pilpres 2019.

Andre menegaskan, langkah Prabowo justru untuk merapatkan barisan koalisi di luar pendukung Joko Widodo bersama-sama dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Amanat Nasional (PAN).

"Pak Prabowo mengajak Demokrat itu untuk memperkuat koalisi, bukan untuk meninggalkan PKS dan PAN. Itu dipahami betul oleh PAN dan PKS sebagai mitra koalisi kami selama ini," ujar Andre saat dijumpai di bilangan Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (26/7/2018).

Baca juga: Cawapres Prabowo akan Dibahas Terbuka, Empat Nama Ini Masuk Nominasi...

Andre juga memastikan, ajakan Prabowo kepada Demokrat itu didasarkan atas konsultasi dengan pimpinan PKS dan PAN terlebih dahulu.

Artinya, ajakan koalisi itu disetujui oleh partai politik anggota koalisi lainnya, bukan jalan sendiri.

"Kan dibilang Pak Prabowo kemarin, beliau datang ke SBY itu berdasarkan konsultasi dengan PKS dan PAN. Jadi Insya Allah kami memberikan update terus kepada PKS dan PAN. Pak Prabowo selalu bertemu rutin dengan pimpinan PKS dan PAN. Tapi memang pertemuan tidak diekspos di media. Jadi tidak usah dikhawatirkan," ujar Andre.

Baca juga: Prabowo: AHY Jadi Cawapres, Kenapa Tidak?

Dalam waktu dekat, Prabowo akan bertemu dengan pimpinan PKS dan PAN guna memberikan laporan hasil pertemuannya dengan SBY.

Setelah itu, pimpinan empat partai politik itu akan duduk bersama-sama membahas dan menentukan kader partai politik atau tokoh di luar partai politik siapa yang akan menjadi cawapres Prabowo pada Pemilihan Presiden 2019.

Andre menekankan, proses itu akan dilaksanakan secara terbuka di antara anggota koalisi.

"(Cawapres Prabowo) berpulang pada pertemuan empat pimpinan partai politik yang akan diadakan satu atau dua minggu ke depan. Nanti setiap pimpinan parpol akan menyodorkan nama di rapat ini, lalu kita bersama-sama duduk secara kekeluargaan, kita analisis bareng-bareng," ujar Andre.

Baca juga: AHY Tersenyum Dengar Prabowo Tak Masalah jika Dirinya Jadi Cawapres

"Misalnya, Mas AHY, Demokrat akan menyampaikan kelebihan Mas AHY, kenapa harus dipilih cawapres. PKS juga akan melakukan itu. Dia akan sodorkan sembilan nama, mana yang terbaik, bisa enggak membantu kemenangan Pak Prabowo. Jadi akan dibahas secara terbuka, kekeluargaan bersama-sama. Insya Allah akan ada titik temu," lanjut dia.

Dengan demikian, Andre yakin tidak akan ada parpol anggota koalisi yang sakit hati dan balik badan apabila kader yang diusulkan tidak disepakati sebagai cawapres Prabowo.

"Teman-teman tenang saja. Koalisi ini Insya Allah akan bersatu. Karena semangatnya adalah satu, mencari solusi terbaik bagi bangsa Indonesia. PKS, Gerindra, PAN, Demokrat, punya semangat yang sama. Koalisi ini memberikan solusi terbaik bagi bangsa Indonesia. Insya Allah akan ada titik temu, karena cawapresnya cuma satu," ujar Andre.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cuaca di Arab Sangat Panas, Ma'ruf Amin: Jangan Sampai Jemaah Haji Meninggal Kepanasan

Cuaca di Arab Sangat Panas, Ma'ruf Amin: Jangan Sampai Jemaah Haji Meninggal Kepanasan

Nasional
Prabowo Diminta Hindari Kepentingan Bagi-bagi Kursi, Jika Tambah Jumlah Kementerian

Prabowo Diminta Hindari Kepentingan Bagi-bagi Kursi, Jika Tambah Jumlah Kementerian

Nasional
Ada Wacana Duet dengan Ahok di Pilkada DKI, Anies: Memutuskan Saja Belum

Ada Wacana Duet dengan Ahok di Pilkada DKI, Anies: Memutuskan Saja Belum

Nasional
Anies Ingin Memastikan Pilkada Berjalan Jujur dan Bebas Intervensi Sebelum Tentukan Langkah

Anies Ingin Memastikan Pilkada Berjalan Jujur dan Bebas Intervensi Sebelum Tentukan Langkah

Nasional
Kegiatan Ibadah Mahasiswa di Tangsel Dibubarkan Warga, Menko Polhukam Minta Saling Menghormati

Kegiatan Ibadah Mahasiswa di Tangsel Dibubarkan Warga, Menko Polhukam Minta Saling Menghormati

Nasional
JK: Pelanggar UU Lebih Tidak Boleh Masuk Pemerintahan Ketimbang Orang 'Toxic'

JK: Pelanggar UU Lebih Tidak Boleh Masuk Pemerintahan Ketimbang Orang "Toxic"

Nasional
Tanggapi Luhut soal Orang 'Toxic', Anies: Saya Hindari Diksi Merendahkan atas Perbedaan Pandangan

Tanggapi Luhut soal Orang "Toxic", Anies: Saya Hindari Diksi Merendahkan atas Perbedaan Pandangan

Nasional
Profil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Dulu Antikorupsi, Kini Ditahan KPK

Profil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Dulu Antikorupsi, Kini Ditahan KPK

Nasional
Buru WN Nigeria di Kasus Email Bisnis Palsu, Bareskrim Kirim 'Red Notice' ke Interpol

Buru WN Nigeria di Kasus Email Bisnis Palsu, Bareskrim Kirim "Red Notice" ke Interpol

Nasional
Sama Seperti Ganjar, Anies Berencana Berada di Luar Pemerintahan

Sama Seperti Ganjar, Anies Berencana Berada di Luar Pemerintahan

Nasional
Anggap 'Presidential Club' Prabowo Positif, Jusuf Kalla: di Seluruh Dunia Ada

Anggap "Presidential Club" Prabowo Positif, Jusuf Kalla: di Seluruh Dunia Ada

Nasional
Dituntut 1 Tahun Penjara Kasus Pencemaran Nama Ahmad Sahroni, Adam Deni Ajukan Keberatan

Dituntut 1 Tahun Penjara Kasus Pencemaran Nama Ahmad Sahroni, Adam Deni Ajukan Keberatan

Nasional
Anies Mengaku Belum Bicara Lebih Lanjut Terkait Pilkada DKI Jakarta dengan Surya Paloh

Anies Mengaku Belum Bicara Lebih Lanjut Terkait Pilkada DKI Jakarta dengan Surya Paloh

Nasional
KPK Tahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

KPK Tahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

Nasional
Prabowo Tak Perlu Paksakan Semua Presiden Terlibat 'Presidential Club'

Prabowo Tak Perlu Paksakan Semua Presiden Terlibat "Presidential Club"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com