Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan PDI-P Usung Pendiri PKS Yusuf Supendi Jadi Caleg DPR

Kompas.com - 17/07/2018, 17:39 WIB
Ihsanuddin,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PDI Perjuangan mengusung pendiri Partai Keadilan Sejahtera Yusuf Supendi sebagai calon anggota DPR RI periode 2019-2024.

Nama Yusuf sudah didaftarkan PDI-P ke Komisi Pemilihan Umum bersama 574 caleg DPR lainnya.

"Pak Yusuf Supendi kami sudah banyak berdialog. Saya pribadi bersama beliau itu dulu juga terlibat intens sejak di DPR pada tahun 2004-2009," kata Hasto usai mendaftarkan caleg PDI-P ke Kantor KPU, di Jakarta, Selasa (17/7/2018).

Hasto mengatakan, Yusuf akan maju lewat daerah pemilihan Bogor. Menurut dia, PDI-P mengusung Yusuf karena ia memiliki kesamaan platform dan pandangan dengan PDI-P.

Baca juga: Pengacara Rizieq Shihab Nyaleg Lewat PDI-P

Yusuf, lanjut Hasto, sangat memahami nilai ke-Islaman yang sejak lama diperjuangkan Bung Karno

"Di situlah Pak Yusuf Supendi punya tugas nanti untuk bersama-sama menggelorakan kembali seluruh pemikiran Bung Karno tentang Islam," kata dia.

Yusuf merupakan pendiri Partai Keadilan yang merupakan cikal bakal Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Yusuf juga pernah menjadi menjadi anggota DPR periode 2004-2009 dari Fraksi PKS.

Baca juga: Ini Alasan Johan Budi Jadi Caleg DPR dari PDI-P

Namun pada 2010, Yusuf dipecat dari PKS. Saat itu, dia menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan Syariah PKS.

Dalam bukunya yang berjudul, 'Yusuf Supendi Menggugat Elite PKS,' ia mengaku dipecat karena dituduh mengganggu istri orang dan menyelewengkan dana sumbangan.

Yusuf membantah tuduhan itu dan menggugat PKS ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Namun, upaya hukumnya ditolak oleh majelis hakim.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Nasional
Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Nasional
Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Nasional
Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Nasional
Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Nasional
9 Kabupaten dan 1 Kota  Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

9 Kabupaten dan 1 Kota Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

Nasional
KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat 'Dirawat Sampai Sembuh'

KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat "Dirawat Sampai Sembuh"

Nasional
BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

Nasional
BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

Nasional
PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

Nasional
KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

Nasional
BNPB: 4 Orang Luka-luka Akibat Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut

BNPB: 4 Orang Luka-luka Akibat Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut

Nasional
Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Nasional
BNPB: Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut Rusak 27 Unit Rumah, 4 di Antaranya Rusak Berat

BNPB: Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut Rusak 27 Unit Rumah, 4 di Antaranya Rusak Berat

Nasional
Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com