Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nasdem, Celeg Artis, dan Isu Pembajakan Kader

Kompas.com - 17/07/2018, 11:03 WIB
Yoga Sukmana,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai politik mulai melakukan pergerakan jelang penutupan pendaftaran bakal calon legislatif (caleg). Partai Nasdem menjadi partai pertama yang mendaftarkan calegnya ke KPU pusat.

Partai yang dipimpin Surya Paloh itu datang ke kantor KPU pada Senin (16/7/2018), atau satu hari jelang penutupan pendaftaran caleg.

Sekjen Partai Nasdem Johnny G Platte dan Ketua Badan Pemenangan Pemilu Partai Nasdem Effendy Choiri memimpin rombongan ke KPU.

Yang menarik, terdapat sejumlah wajah pesohor dalam rombongan Nasdem. Mereka adalah para selebritas seperti pedangdut Kristina, artis Nafa Urbach, Tessa Kaunang, Wanda Hamidah, Krisna Mukti, hingga Firly Putra yang dikenal sebagai bintang FTV.

Baca juga: Nyaleg Lewat Nasdem, Okky Asokawati Disebut Belum Pamit dari PPP

Sekretaris Jenderal Partai Nasdem Johnny G Plate mengatakan, artis merupakan salah satu cabang profesi seni yang juga membutuhkan saluran politik. Perwakilannya di legislatif dianggap tetap penting.

"(Tentu) Untuk mendukung profesi seni dan budaya," ujar Johnny di Kantor KPU, Jakarta.

Selain itu, Partai Nasdem tak memungkiri bahwa perekrutan artis sebagai caleg merupakan bagian dari strategi pemenangan. Hal itu menyusul adanya kekuatan popularitas.

Nasdem tampung kader pindah parpol

Tak hanya para artis, ada 50 calon anggota DPR RI yang merupakan petahana, baik dari internal Nasdem maupun pindahan partai. Rinciannya, 35 dari internal Nasdem dan 15 pindahan dari partai lain.

Wakil Ketua Pansus Hak Angket KPK Dossy Iskandar Prasetyo di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (11/7/2017).KOMPAS.com/Nabilla Tashandra Wakil Ketua Pansus Hak Angket KPK Dossy Iskandar Prasetyo di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (11/7/2017).
Anggota DPR yang berpaling ke Nasdem diantaranya, Lucky Hakim, Okky Asokawati, Rufinus, Dossy Iskandar, Roberth Rouw, dan Krisna Mukti.

Berpalingnya sejumlah anggota DPR dari partai lain ke Nasdem sempat dibumbui isu adanya pembajakan. Bahkan Ketua DPP PAN Yandri Susanto mengklaim kadernya Lucky Hakim dibajak oleh Nasdem dengan iming-iming yang Rp 2 miliar.

Baca juga: 10 Artis Daftar Jadi Caleg Nasdem di Jawa Barat, Farhan hingga Olla Ramlan

Namun, Partai Nasdem membantah hal itu. Sekjen Nasdem Johnny G Plate mengatakan bahwa partainya tidak memungut biaya dan tidak menerapkan biaya untuk Caleg, apalagi memberikan modal.

Lucky Hakim sudah membantah dibajak oleh Partai Nasdem dengan iming-iming uang sebesar Rp 2 miliar.

Ia mengaku tidak menerima sepeserpun uang dari Nasdem. Menurut Lucky, Nasdem hanya menjanjikan bantuan alat peraga kampanye seperti kaus dan bendera.

Baca juga: Politisi Hanura Dossy Iskandar Nyaleg Lewat Nasdem di Pemilu 2019

"Jadi enggak benar (dibajak). Saya tidak menerima uang sepeser pun sampai saat ini," kata Lucky saat dihubungi, Rabu (4/7/2018).

Nasdem sendiri menyerahkan daftar caleg yang akan diusung. Total ada 575 caleg DPR RI yang didaftarkan untuk 80 dapil.

Nasdem menargetkan bisa meraih tiga besar pada Pemilu 2019 mendatang, atau 100 kursi DPR. Target itu jauh lebih tinggi ketimbang 2014. Pada pemilu 2014 lalu, Nasdem hanya mampu meraih 36 kursi DPR atau 6,4 persen.

Kompas TV Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh tak mempermasalahkan pilihan calon wakil presiden Jokowi di pilpres tahun depan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

“Oposisi” Masyarakat Sipil

“Oposisi” Masyarakat Sipil

Nasional
Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Nasional
Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Nasional
Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Nasional
Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com