Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prabowo Masih Lakukan Diskusi soal Cawapresnya di Pilpres 2019

Kompas.com - 07/07/2018, 21:36 WIB
Reza Jurnaliston,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mengatakan, dia masih terus melakukan diskusi untuk menentukan siapa calon wakilnya pada Pilpres 2019.

Pendaftaran calon peserta Pemilu Presiden (Pilpres) 2019 berlangsung pada 4 sampai 10 Agustus 2018. Itu berarti 27 hari lagi.

Sejumlah nama telah disebut sebagai bakal calon wakil Prabowo, antara lain Komandan Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, dan pengusaha Chairul Tanjung (CT).

“Ada masih ada beberapa yang lain, kita terbuka. Tapi saya punya sikap saya terbuka, dimana-dimana saya katakan saya terbuka,” kata Prabowo saat di kediamannya di Kertanegara, Jakarta Selatan, Sabtu (7/7/2018).

Prabowo mengatakan, dirinya masih akan melakukan diskusi dengan mitra-mitra partai pendukungnya, yakni PKS dan PAN.

Baca juga: PKS Sebut Wacana AHY Cawapres Prabowo Hanya Klaim Sepihak

“Saya punya selama ini menjadi hubungan persahabatan yang dekat dengan PAN dan PKS. Jadi saya akan berunding dengan mereka,” kata dia.

Prabowo menceritakan, dirinya dari dulu dekat dengan ulama. Dia juga akan memohon doa restu kepada para ulama.

“Saya namanya tentara prajurit kalau mau melaksanakan tugas kita ini menghadapi maut. Jadi dipastikan kita mencari ulama, kyai, kalau Kristen cari pendeta, pastor. Kalau Islam ya cari kyai kan minta didoain,” ujar dia.

 Prabowo mengatakan, saat ini pihaknya masih harus berkonsultasi dengan tokoh-tokoh agama.

“Saya juga akan berkonsultasi dengan ulama-ulama yang selama ini menjadi penasihat saya. Dan juga tentu tokoh-tokoh nasrani dan lain yang juga saya akan konsultasi, tokoh Hindu dan tokoh Budha saya akan konsultasi,” kata dia.

Secara terpisah, Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani meminta semua pihak bersabar soal sikap partai Gerindra terkait Pilpres 2019. "Sabar-sabar sedikit, makin panjang makin sabar,” kata dia.

Saat ditanya waktu pendaftaran capres dan cawapres, Muzani tidak memberi jawaban  pasti.

“Ah itu kan soal waktu saja. Bisa cepat-cepat, bisa lambat-lambat pokoknya sebelum pendaftraan ditutup kita sudah daftar,” kata Muzani.

Baca juga: Rasional, Zulkifli Tak Ngotot Jadi Cawapres Prabowo

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Nasional
Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com