Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DPO Kasus Korupsi 1MDB Ditangkap Polisi, Malaysia Ucapkan Terima Kasih

Kompas.com - 03/07/2018, 12:08 WIB
Yoga Sukmana,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Polri Jenderal Pol Tito Karnavian mengungkapkan, pemerintah Malaysia menyampaikan ucapan terimakasih atas penangkapan Jamal Yunos, politisi Malaysia yang masuk daftar pencarian orang (DPO) Polisi Diraja Malaysia (PDRM).

Kapolri mengatakan, Jamal disebut sebagai saksi kunci terkait kasus korupsi 1MDB yang menyeret mantan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak.

"Saya sudah sampaikan ke Kepala Kepolisian Diraja Malaysia. Mendagrinya sudah bikin ucapan terima kasih kepada Polri karena yang bersangkutan ini penting bagi mereka," ujar Kapolri di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (3/7/2018).

Baca juga: Polri Segera Deportasi DPO Malaysia Terkait Korupsi 1MDB

Tito menuturkan, surat resmi ucapan terima kasih dari Mendagri Malaysia sudah diserahkan ke Polri.

Selain dapat ucapan terima kasih dari Mendagri Malaysia, Kapolri juga mengaku ditelepon oleh Pati Diraja Malaysia pada Selasa pagi.

Dalam sambungan telepon, Pati Diraja Malaysia menyampaikan pesan dari PM Mahatir muhammad kepada Presiden Jokowi.

"Beliau menyampaikan PM Mahatir Muhammad menyampaikan terima kasih ke Presiden Jokowi dan akan membuat surat resmi ke Presiden karena sudah membantu investigasi kasus di Malaysia," kata Kapolri.

"Kami akan segera deportasi kalau tidak hari ini atau besok. Polisi Malaysia akan tiba di sini untuk melunasi teknisnya dan mungkin akan terbang pakai Malaysia Airlines," sambung dia.

Jamal Yunos ditangkap di kawasan Tebet, Jakarta Selatan pada Senin (2/7/2018). Setelah ditangkap ia langsung diamankan di Polda Metro Jaya.

Penangkapan itu tindak lanjut dari investigasi yang dilakukan Polri di Medan sejak 13 Juni 2018 lalu.

Namun, Polri mendapatkan informasi kalau Jamal sudah pergi ke Jakarta. Akhirnya pada Senin, 2 Juli 2018, Polri berhasil menangkap Jamal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Nasional
Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

Nasional
Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Nasional
Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Nasional
May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

Nasional
Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Nasional
Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran 'Game Online' Mengandung Kekerasan

Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran "Game Online" Mengandung Kekerasan

Nasional
Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi 'May Day', Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi "May Day", Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Nasional
Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi 'May Day' di Istana

Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi "May Day" di Istana

Nasional
Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Nasional
Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Nasional
Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Nasional
Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com