Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wasekjen Golkar: Demokrat Jangan Paksa Pak JK, Beliau Mau Istirahat

Kompas.com - 02/07/2018, 17:09 WIB
Ihsanuddin,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Sekjen Partai Golkar Sarmuji meminta Partai Demokrat untuk tidak menarik-narik Wakil Presiden Jusuf Kalla dalam kontestasi Pemilihan Presiden 2019.

Sebab, mantan Ketua Umum Partai Golkar yang sudah berusia 72 tahun sudah menyatakan ingin pensiun dari dunia politik.

Hal ini disampaikan Sarmuji menanggapi wacana yang muncul di internal Partai Demokrat untuk menduetkan Jusuf Kalla-Agus Harimurti Yudhoyono di Pilpres 2019.

"Jangan memaksa Pak JK untuk tampil kembali sementara beliau sudah mau beristirahat," kata Sarmuji saat dihubungi, Senin (2/7/2018).

Baca juga: Jusuf Kalla: 55 Tahun bagi Saya Sudah Cukup

"Tenaga dan pikiran beliau masih diperlukan, tetapi jika merujuk pada pernyataan beliau sendiri, beliau ingin Tut Wuri Handayani, memberikan kontribusi dengan mendorong yang lebih muda utk tampil," tambah Sarmuji.

Wakil Sekretaris Jenderal Partai Golkar, Muhammad SarmujiKOMPAS.com/Nabilla Tashandra Wakil Sekretaris Jenderal Partai Golkar, Muhammad Sarmuji
Sarmuji mengatakan, ia tidak mengetahui motif pasti internal Demokrat menyuarakan JK-AHY.

Namun, ia menilai Demokrat memang terus mencoba melakukan berbagai cara agar popularitas AHY tidak meredup.

"Tapi itu hak Demokrat, kita hormati karena semua Partai punya cara masing-masing dalam menghadapi Pilpres," kata dia.

Jusuf Kalla sebelumnya berkunjung ke kediaman Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono di Kuningan, Jakarta.

Disana, Kalla juga disambut oleh AHY, yang merupakan putra sulung dari SBY. Pasca pertemuan itu, elite Partai Demokrat menyatakan bahwa wacana duet JK-AHY menguat.

Ketua Divisi Komunikasi Publik DPP Demokrat Imelda Sari mengatakan, Partai Demokrat sudah mengadakan poling internal. Hasilnya, 90 persen kader menginginkan adanya Koalisi Alternatif di luar koalisi Presiden Joko Widodo dan kelompok oposisi.

Baca juga: Pencapresan Jokowi Final, Golkar Tak Akan Usung Jusuf Kalla

"Salah satu nama yg kami anggap kapabel, baik secara elektabilitas dan pengalaman salah satunya kepemimpinan Pak JK yang pernah bersama sama Pak SBY juga," ujar Imelda saat dikonfirmasi, Senin (2/7/2018).

Namun, JK berkali-kali menegaskan keinginannya untuk tak lagi maju dalam pemilihan presiden (pilpres) 2019.

"Sejak dulu Anda tanya, saya selalu bilang ingin istirahat. Saya ingin istirahat," ujar JK di Hotel Ayanad Midplaza Jakarta, Kamis (28/6/2018).

Kompas TV Mahkamah Konstitusi menolak memproses uji materi terkait masa jabatan presiden dan wakil presiden dalam Undang-Undang Pemilu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com