Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kepada Mahathir, Presiden Jokowi Titip Perlindungan TKI di Malaysia

Kompas.com - 29/06/2018, 14:35 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com — Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohammad beserta masing-masing delegasi berbincang banyak hal saat bertemu di Istana Presiden Bogor, Jawa Barat, Jumat (29/6/2018).

Salah satunya, Presiden Jokowi menitipkan tenaga kerja Indonesia (TKI) yang berada di Negeri Jiran tersebut.

"Saya menitipkan dalam hal perlindungan bagi tenaga kerja Indonesia yang berada di Malaysia," ujar Jokowi dalam pernyataan persnya di Ruang Teratai, Istana Presiden Bogor, Jumat siang.

Baca juga: Pernyataan Pers Bersama Jokowi dan Mahathir yang Penuh Tawa...

Presiden Jokowi juga berharap pemerintah Malaysia memberikan perhatian di sektor pendidikan bagi anak-anak WNI yang berada di sana.

"Juga pembangunan sekolah-sekolah bagi anak-anak Indonesia yang berada di Malaysia," lanjut dia.

Kedua, Jokowi dan Mahathir juga membicarakan good governance, pemberantasan korupsi, peningkatan konektivitas dua negara, dan persoalan perbatasan.

Baca juga: Berusia 92 Tahun, Mahathir Masih Terlihat Bugar saat Bertemu Jokowi

Jokowi mengatakan, ia dan Mahathir sudah berkomitmen bekerja sama untuk hal-hal tersebut.

Topik-topik tersebut, lanjut Jokowi, akan dibahas pada tingkat menteri waktu mendatang.

"Khusus soal perbatasan, kita juga berbicara untuk bekerja sama di sehingga keuntungan didapatkan oleh Malaysia maupun Indonesia," ujar Jokowi.

Terakhir, Jokowi serta Mahathir juga membahas mengenai Laut China Selatan. Keduanya bersepakat mendorong penyelesaian sengketa di Laut China Selatan melalui dialog yang berbasis pada hukum internasional.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Nasional
Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, 'Push Up'

Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, "Push Up"

Nasional
KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

Nasional
Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Nasional
Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Nasional
KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

Nasional
Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Nasional
Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Nasional
Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Nasional
Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Nasional
Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo', Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Sebut Jokowi Kader "Mbalelo", Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Nasional
[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri 'Triumvirat' Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri "Triumvirat" Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

Nasional
Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com