Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meski Gus Ipul Kalah, PKB Klaim Menang di 7 Kabupaten/Kota di Jatim

Kompas.com - 29/06/2018, 13:59 WIB
Ihsanuddin,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) meminta hasil pilkada serentak 2018 tak dilihat hanya dari pemilihan gubernur saja, tetapi juga pemilihan bupati dan wali kota.

Di Jawa Timur, misalnya, meski Syaifullah Yusuf atau Gus Ipul kalah dalam pemilihan gubernur, namun PKB mengklaim berhasil memenangi 7 pilkada di kabupaten/kota.

"Kami sampaikan bahwa pada Pilkada di Jawa Timur, PKB berhasil memenangkan 7 Kabupaten/Kota yang merupakan kader-Kader terbaik NU-PKB," kata Ketua Desk Pilkada DPP PKB Daniel Johan kepada Kompas.com, Jumat (29/6/2018).

Tujuh kabupaten/kota yang dimenangkan kader PKB yakni Kabupaten Bojonegoro (Ana Muawwanah), Kabupaten Pamekasan (Badrut Tamam), Kabupaten Lumajang (Thoriqul Haq), Kota Probolinggo (Habib Hadi), Kab Pasuruan (Irsyad Yususf).

Baca juga: Mayoritas Warga Jatim Puas Kinerja Petahana, kenapa Gus Ipul Kalah?

"Selain itu PKB juga memenangkan pilbup Kabupaten Nganjuk dan Kota Madiun," ujar Daniel.

Daniel meyakini, kemenangan PKB di berbagai daerah tersebut bisa terwujud karena restu dari para kyai Nahdlatul Ulama. Sebelum memutuskan mengusung calon kepala daerah, menurut dia, PKB memang terlebih dulu meminta pendapat dari para kyai.

"PKB percaya restu para Kiai dan NU jauh lebih penting dibanding lainnya," kata dia.

Sementara terkait kekalahan Ida Fauziah di Jawa Tengah, Daniel menyoroti hasil hitung cepat yang berbeda dari hasil survei sejumlah lembaga.

Baca juga: Meski Kalah di Pilkada Jawa Timur, PKB Tetap Optimistis Muhaimin Jadi Cawapres Jokowi

Menurut dia, terjadi peningkatan signifikan perolehan suara pasangan Sudirman Said-Ida Fauziyah yang meleset dibaca oleh sejumlah lembaga survei.

Banyak lembaga survei merilis bahwa pasangan calon gubenur yang diusung Gerindra dan PKB ini hanya mendapatkan di bawah 20 persen. Namun, dalam hasil quick count ternyata pasangan ini memperoleh dukungan suara 40-an persen.

"Hal ini membuktikan mesin PKB dan NU bergerak luar biasa untuk memenangkan Sudirman dan Ida dalam waktu yang sangat singkat hanya dalam hitungan bulan," kata dia.

Daniel pun menyampaikan rasa terima kasih kepada seluruh relawan, simpatisan, dan PKB yang sudah bekerja keras.

"DPP PKB juga menyampaikan terimakasih atas dukungan yang telah diberikan oleh warga Jawa Timur. Sungguh sangat membanggakan," kata dia.

Kompas TV Wujud syukur Khofifah-Emil menang telak, puluhan relawan di Pacitan cukur gundul.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com