Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polri: Kelompok Bersenjata Ingin Ganggu Pilkada di Papua

Kompas.com - 28/06/2018, 15:10 WIB
Yoga Sukmana,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kelompok bersenjata kembali menyerang dan menembaki rombongan pembawa logistik Pilkada Serentak di Papua.

Kali ini, serangan terjadi di Distrik Torere, Kabupaten Puncak Jaya, Papua.

Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Setyo Wasisto menilai, serangan tersebut merupakan upaya untuk mengacaukan gelaran Pilkada Serentak 2018.

"Artinya begini, mereka memang memanfaatkan momen ini untuk mengganggu dan mungkin ingin menunjukan eksistensi mereka," ujar Setyo di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (28/6/2018).

"Dengan momentum ini (Pilkada) kan mereka tahu bahwa semua orang sibuk dalam Pilkada, maka mereka melakukan agar mereka dikenal," sambung dia.

Baca juga: Polisi Tangkap Petugas KPPS yang Bawa Kabur Logistik Pilkada di Papua

Pada Rabu (27/6/2018) sekitar pukul 16.00 WIT, dua speedboat pembawa surat suara hasil pencoblosan diberondong tembakan oleh kelompok bersenjata di Distrik Torere, Kabupaten Puncak Jaya.

Satu speedboat yang diisi oleh masyarakat berhasil selamat dari berondongan peluru. Namun, satu speedboat yang ditumpangi anggota Polisi tak bernasib sama.

Tujuh dari sembilan anggota Polisi selamat, sementara keberadaan dua Polisi masih simpang siur.

Adapun satu korban tewas, yakni camat setempat yang ikut dalam speedboat tersebut.

Baca juga: Speedboat yang Membawa Surat Suara Pilkada Ditembaki di Papua

Sebelumnya, kelompok bersenjata juga menembaki pesawat pengangkut logistik Pilkada di Kabupaten Nduga, Papua.

Akibat serangan itu, co-pilot mengalami luka tembak dan pencoblosan di Kabupaten tersebut batal digelar.

Polri belum bisa memastikan kelompok bersenjata mana yang menyerang logistik Pilkada di Papua, termasuk memastikan ada tidaknya keterkaitan dengan peserta kepala daerah tertentu.

Saat ini, Polri terus mengejar kelompok bersenjata tersebut. Bahkan tim anggota Polri dari Jakarta sudah diterjunkan ke Papua untuk ikut menjaga keamanan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PAN Lempar Kode soal Jatah Menteri, Demokrat: Prabowo yang Punya Hak Prerogatif

PAN Lempar Kode soal Jatah Menteri, Demokrat: Prabowo yang Punya Hak Prerogatif

Nasional
Zulhas Bawa 38 DPW PAN Temui Jokowi: Orang Daerah Belum Pernah ke Istana, Pengen Foto

Zulhas Bawa 38 DPW PAN Temui Jokowi: Orang Daerah Belum Pernah ke Istana, Pengen Foto

Nasional
Golkar, PAN dan Demokrat Sepakat Koalisi di Pilkada Kabupaten Bogor

Golkar, PAN dan Demokrat Sepakat Koalisi di Pilkada Kabupaten Bogor

Nasional
Ajakan Kerja Sama Prabowo Disebut Buat Membangun Kesepahaman

Ajakan Kerja Sama Prabowo Disebut Buat Membangun Kesepahaman

Nasional
Kubu Prabowo Ungkap Dirangkul Tak Berarti Masuk Kabinet

Kubu Prabowo Ungkap Dirangkul Tak Berarti Masuk Kabinet

Nasional
Pusat Penerbangan TNI AL Akan Pindahkan 6 Pesawat ke Tanjung Pinang, Termasuk Heli Anti-kapal Selam

Pusat Penerbangan TNI AL Akan Pindahkan 6 Pesawat ke Tanjung Pinang, Termasuk Heli Anti-kapal Selam

Nasional
Duet Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim Baru Disetujui Demokrat, Gerindra-Golkar-PAN Belum

Duet Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim Baru Disetujui Demokrat, Gerindra-Golkar-PAN Belum

Nasional
Panglima TNI Kunjungi Markas Pasukan Khusus AD Australia di Perth

Panglima TNI Kunjungi Markas Pasukan Khusus AD Australia di Perth

Nasional
Spesifikasi Rudal Exocet MM40 dan C-802 yang Ditembakkan TNI AL saat Latihan di Bali

Spesifikasi Rudal Exocet MM40 dan C-802 yang Ditembakkan TNI AL saat Latihan di Bali

Nasional
Dubes Palestina Yakin Dukungan Indonesia Tak Berubah Saat Prabowo Dilantik Jadi Presiden

Dubes Palestina Yakin Dukungan Indonesia Tak Berubah Saat Prabowo Dilantik Jadi Presiden

Nasional
Gambarkan Kondisi Terkini Gaza, Dubes Palestina: Hancur Lebur karena Israel

Gambarkan Kondisi Terkini Gaza, Dubes Palestina: Hancur Lebur karena Israel

Nasional
Ada Isu Kemensos Digabung KemenPPPA, Khofifah Menolak: Urusan Perempuan-Anak Tidak Sederhana

Ada Isu Kemensos Digabung KemenPPPA, Khofifah Menolak: Urusan Perempuan-Anak Tidak Sederhana

Nasional
DPR Disebut Dapat KIP Kuliah, Anggota Komisi X: Itu Hanya Metode Distribusi

DPR Disebut Dapat KIP Kuliah, Anggota Komisi X: Itu Hanya Metode Distribusi

Nasional
Komisi II DPR Sebut Penambahan Kementerian Perlu Revisi UU Kementerian Negara

Komisi II DPR Sebut Penambahan Kementerian Perlu Revisi UU Kementerian Negara

Nasional
Pengamat Dorong Skema Audit BPK Dievaluasi, Cegah Jual Beli Status WTP

Pengamat Dorong Skema Audit BPK Dievaluasi, Cegah Jual Beli Status WTP

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com