Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengintip "War Room" Litbang Kompas untuk "Quick Count" Pilkada 2018

Kompas.com - 27/06/2018, 10:10 WIB
Dylan Aprialdo Rachman,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Tim Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Kompas akan melakukan hitung cepat atau quick count dalam tiga pemilihan gubernur dan wakil gubernur 2018.

Tiga pilkada yang akan dilakukan quick count, yakni Pilkada Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur, pada hari pemungutan suara, Rabu (27/6/2018).

Untuk melakukan proses hitung cepat, Litbang Kompas menggunakan sebuah ruangan pusat kendali di lantai 3 Kantor Kompas Gramedia, Jakarta. Ruangan ini disebut "War Room".

"Istilah ini sebenarnya sudah dipakai sejak 2007 karena hectic-nya seperti mau perang," ujar Koordinator War Room Litbang Kompas Andreas Yoga kepada Kompas.com, Rabu (27/6/2018).

Baca juga: Pantau Quick Count Kompas pada Pilkada Jabar, Jateng, dan Jatim

Lalu lalang tim gabungan Litbang Kompas tampak sibuk mempersiapkan hitung cepat yang akan dilakukan sekitar pukul 13.00 WIB nanti.

Tim konfirmator tampak sibuk berkoordinasi dengan tim-tim di lapangan melalui sambungan telepon.

Kompartemen tim teknologi informasi yang akan menayangkan data hitung cepat atau quick count Litbang KompasDYLAN APRIALDO RACHMAN/KOMPAS.com Kompartemen tim teknologi informasi yang akan menayangkan data hitung cepat atau quick count Litbang Kompas

Ruangan ini terbagi dalam tiga kompartemen utama yang mewakili tiga wilayah yang dilakukan hitung cepat, yaitu kompartemen Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.

Baca juga: Proses Panjang Litbang Kompas untuk Presisi Hasil Quick Count...

Setiap kompartemen utama diisi oleh tim konfirmator, perwakilan peneliti Litbang Kompas, tim teknologi informasi dan administrasi.

Tim konfirmator nantinya akan menerima data dari interviewer yang berjaga di tempat pemungutan suara (TPS).

Dalam hitung cepat kali ini, Litbang Kompas mengambil sampel sebanyak 400 TPS tiap provinsi.

Baca juga: INFOGRAFIK Hasil Quick Count Kompas Vs KPU Sejak 2007

Jumlah tersebut berdasarkan pertimbangan jumlah populasi TPS, dana serta akses yang dimiliki Litbang Kompas

"Total di ruangan ini ada 144 orang, konfirmator 120 orang, verifikator 12 orang, validator 12 orang. Satu konfirmator diberi beban 10 interviewer (pewawancara) atau 10 TPS," kata Yoga.

Menurut Yoga, ada dua kegiatan yang dilakukan war room, yaitu exit poll dan hitung cepat. Exit poll bertujuan untuk mempelajari perilaku pemilih.

Setiap pewawancara akan mewawancarai empat orang pemilih di sampel TPS.

Proses exit poll Litbang Kompas saat ini sedang berjalan. Hasil analisis exit poll akan disajikan harian Kompas dalam beberapa artikel.

Sementara hitung cepat untuk melihat perkiraan perolehan suara para kandidat. Pewawancara  akan memantau proses penghitungan suara di TPS sampel.

Proses hitung cepat Litbang Kompas akan dimulai sekitar pukul 13.00 WIB nanti.

"Exit poll benar itu tahapannya konfirmator, verifikator, validator. Kalau quick count dari konfirmator langsung ke validator. Exit poll harus belok ke verifikator untuk diolah dulu," paparnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Saat Jokowi Pura-pura Jadi Wartawan Lalu Hindari Sesi 'Doorstop' Media

Saat Jokowi Pura-pura Jadi Wartawan Lalu Hindari Sesi "Doorstop" Media

Nasional
Dampak UU DKJ, Usia Kendaraan di Jakarta Bakal Dibatasi

Dampak UU DKJ, Usia Kendaraan di Jakarta Bakal Dibatasi

Nasional
Eks Bawahan SYL Mengaku Beri Tip untuk Angota Paspampres Jokowi

Eks Bawahan SYL Mengaku Beri Tip untuk Angota Paspampres Jokowi

Nasional
Jokowi Harap Presiden Baru Tuntaskan Pengiriman Alkes ke RS Sasaran

Jokowi Harap Presiden Baru Tuntaskan Pengiriman Alkes ke RS Sasaran

Nasional
Pakar Hukum Sebut Kecil Kemungkinan Gugatan PDI-P ke KPU Dikabulkan PTUN

Pakar Hukum Sebut Kecil Kemungkinan Gugatan PDI-P ke KPU Dikabulkan PTUN

Nasional
Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Gratifikasi Rp 650 Juta Bersama Pengacara

Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Gratifikasi Rp 650 Juta Bersama Pengacara

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Pengamat: Siapa Pun yang Jadi Benalu Presiden

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Pengamat: Siapa Pun yang Jadi Benalu Presiden

Nasional
Syarat Usia Masuk TK, SD, SMP, dan SMA di PPDB 2024

Syarat Usia Masuk TK, SD, SMP, dan SMA di PPDB 2024

Nasional
Jokowi Sebut Semua Negara Takuti 3 Hal, Salah Satunya Harga Minyak

Jokowi Sebut Semua Negara Takuti 3 Hal, Salah Satunya Harga Minyak

Nasional
Demokrat Anggap SBY dan Jokowi Dukung “Presidential Club”, tetapi Megawati Butuh Pendekatan

Demokrat Anggap SBY dan Jokowi Dukung “Presidential Club”, tetapi Megawati Butuh Pendekatan

Nasional
Demokrat Bilang SBY Sambut Baik Ide “Presidential Club” Prabowo

Demokrat Bilang SBY Sambut Baik Ide “Presidential Club” Prabowo

Nasional
Jokowi Kembali Ingatkan agar Anggaran Tidak Habis Dipakai Rapat dan Studi Banding

Jokowi Kembali Ingatkan agar Anggaran Tidak Habis Dipakai Rapat dan Studi Banding

Nasional
Jaksa Ungkap Ayah Gus Muhdlor Hubungkan Terdakwa dengan Hakim Agung Gazalba lewat Pengacara

Jaksa Ungkap Ayah Gus Muhdlor Hubungkan Terdakwa dengan Hakim Agung Gazalba lewat Pengacara

Nasional
Disebut PAN Calon Menteri Prabowo, Eko Patrio Miliki Harta Kekayaan Rp 131 Miliar

Disebut PAN Calon Menteri Prabowo, Eko Patrio Miliki Harta Kekayaan Rp 131 Miliar

Nasional
Termohon Salah Baca Jawaban Perkara, Hakim MK: Kemarin Kalah Badminton Ada Pengaruhnya

Termohon Salah Baca Jawaban Perkara, Hakim MK: Kemarin Kalah Badminton Ada Pengaruhnya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com