JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan mengakui pembicaraan koalisi sudah menyentuh pembagian kursi menteri.
Ia mengatakan selain penentuan formasi capres dan cawapres, pembicaraan pembagian posisi menteri juga dilakukan sebagai bentuk pembagian kekuasaan (power sharing).
"Nah bener ini. Memang karena waktu tinggal satu bulan, itu (power sharing) sudah masuk agenda pembicaraan. Semua pasti begitu kalau ketemu. Sudah mulai. Tadi melebar, sekarang mulai begitu," kata Zul di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (26/6/2018).
Baca juga: Ketum PAN Instruksikan Kadernya di DPR Turun ke Dapil saat Pilkada
Namun, ia mengatakan, pembicaraan terkait power sharing didasarkan pula pada platform pembangunan.
Ia menambahkan, dalam pembicaraan power sharing, partai-partai juga melihat cetak biru realisasi dari tujuan bernegara.
Zul melanjutkan, pembicaraan mengenai power sharing dibicarakan PAN bersama Presiden Joko Widodo, Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto, dan Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Baca juga: Hinca: Pertemuan SBY-JK Diharapkan Buka Peluang Koalisi Golkar-Demokrat
Saat ditanya dengan siapa PAN merasa platformnya paling dekat, Zul menjawab masih merasa cocok dengan semuanya.
Ia menilai Jokowi telah mengupayakan yang terbaik bagi Indonesia, terutama dalam hal infrastruktur. Namun ia menilai Jokowi masih kurang dalam penegakan hukum.
"Pak Prabowo menyampaikan pemikiran kan enggak apa-apa. Pak Jokowi juga enggak semuanya jelek kan. Jangan bilang semua jelek dong. Enggak adil juga kita," lanjut dia.