Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menhub: Pemerintah Sekuat Tenaga Cari Korban KM Sinar Bangun yang Hilang

Kompas.com - 20/06/2018, 19:01 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pencarian korban tenggelamnya KM Sinar Bangun di Danau Toba, Sumatera Utara terus dilakukan.

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menyatakan, pemerintah berkomitmen mencari seluruh korban kapal tersebut yang hilang.

"Pemerintah berkomitmen untuk sekuat tenaga mencari korban yang hilang," kata Budi dalam konferensi pers di Posko Nasional Angkutan Lebaran 2018 di Kantor Kementerian Perhubungan, Rabu (20/6/2018).

Baca juga: Pencarian Korban KM Sinar Bangun Dimaksimalkan hingga 10 Hari

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi di kantor Kemenhub, Jakarta, Kamis (14/6/2018).KOMPAS.com/AMBARANIE NADIA Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi di kantor Kemenhub, Jakarta, Kamis (14/6/2018).

Budi menjelaskan, pemerintah dalam hal ini Kemenhub pun akan melakukan perbaikan dan reformasi terkait peraturan yang berlaku dalam layanan pelayaran. Ini dilakukan baik di Danau Toba maupun di Indonesia.

Tidak hanya itu, imbuh Budi, pemerintah juga akan melakukan investigasi terhadap pihak-pihak terkait.

Ini dilakukan untuk memperoleh bukti terkait indikasi pelanggaran peraturan yang ada.

Baca juga: Besok, Menhub dan Panglima TNI Tinjau Lokasi Tenggelam KM Sinar Bangun

Budi menjelaskan, pemerintah pun akan melakukan audit keselamatan terhadap semua kapal yang beroperasi, baik di Danau Toba maupun di seluruh Indonesia.

Saat ini, kapal-kapal belum diperbolehkan berlayar hingga aspek keselamatannya terpenuhi.

"Kecuali dua kapal roro Sumut 1 dan 2 untuk kegunaan pertolongan," jelas Budi.

Baca juga: Rabu Siang, 1 Orang Korban Tewas KM Sinar Bangun Ditemukan

KM Sinar Bangun tenggelam pada Senin (18/6/2018) pada pukul 17.15. Kapal motor tersebut tenggelam setelah meninggalkan dermaga Tigaras sejauh 500 meter.

Pada saat kejadian, cuaca dalam kondisi hujan deras, disertai angin kencang dan petir. Tinggi gelombang dilaporkan mencapai 2 meter.

Kompas TV Kementerian Perhubungan menggelar jumpa pers terkait kecelakaan yang terjadi terhadap KM Sinar Bangun di Danau Toba, Sumatera Utara.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com