Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gerindra Tuding Nuruzzaman Cari Sensasi untuk Jadi Caleg dari Partai Lain

Kompas.com - 13/06/2018, 16:28 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Badan Komunikasi DPP Partai Gerindra Andre Rosiade menuding mantan Wakil Sekjen Gerindra Muhammad Nuruzzaman mencari sensasi karena hendak maju menjadi caleg dari partai lain.

Namun Andre enggan mengungkapkan partai mana yang menjadi rumah baru bagi Nuruzzaman.

"Jadi intinya Saudara Nuruzzaman ini mencari sensasi, mencari popularitas, karena memang sudah deal pindah ke partai tertentu. Dimana pencalegan beliau akan di-support partai tertentu itu. Jadi begitu," kata Andre saat dihubungi, Rabu (13/6/2018).

Baca juga: Bantah Nuruzzaman, Gerindra Anggap Fadli Zon Tak Hina Yahya Staquf

Ia menilai Nuruzzaman membutuhkan panggung agar namanya di partai barunya nanti bisa dikenal publik.

Karena itu, menurut Andre, Nuruzzaman sengaja membuat sensasi dengan meramaikan kepindahannya melalui momen ini.

Ia menambahkan, cuitan Fadli Zon di twitter yang mengkritik kehadiran anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Yahya Cholil Staquf bukan hinaan.

Cuitan itu, kata Andre, merupakan protes Fadli yang merasa sikap Yahya yang hadir dalam diskusi yang diprakarsai American Jewish Committee (AJC) terkait konflik Israel-Palestina, berbeda dengan sikap politik Indonesia.

Baca juga: Fadli Zon Hina Yahya Staquf, Nuruzzaman Hengkang dari Gerindra

Sebab, tutur Andre, selama ini pemerintah Indonesia konsisten menentang Israel.

Karena itu, ia megatakan, tak ada hubungannya hengkangnya Nuruzzaman dari Gerindra dengan cuitan Fadli itu.

Ia pun mengatakan tudingan dari Nuruzzaman ihwal Gerindra memproduksi isu SARA sepanjang Pilkada DKI Jakarta berlangsung murni hoaks.

"Ini soal momentum aja. Dia butuh panggung, dia bikin hoaks. Itu kan tuduhannya hoaks. Kalau mau pindah partai silakan aja. Itu kan hak konstitusi beliau. Jadi itu cari sensasi, cari popularitas untuk pencalegan nanti 2019," lanjut Andre.

Baca juga: Kehadiran Gus Yahya di Forum Israel Tak Ubah Dukungan NU terhadap Palestina

Nuruzzaman sebelumnya memutuskan hengkang dari Partai Gerindra karena tak terima kiainya, Yahya Cholil Staquf, dihina saat menjadi pembicara di Israel.

Nuruzzaman merasa Fadli Zon telah menghina melalui cuitannya di twitter ihwal kehadiran Yahya sebagai pembicara di forum yang diprakarsai American Jewish Committee (AJC) terkait konflik Israel-Palestina.

"Ya, ini sebagai bentuk respons santri kepada kiainya sebenarnya. Jadi ini santri NU yang merespons ketika ada orang yang menyerang kiainya," ucap Nuruzzaman saat dihubungi.

Baca juga: Yahya Staquf Bicara di Forum Israel, Menlu Jamin Sikap RI soal Palestina Tak Berubah

"Bagi santri, penghinaan pada kiai adalah tentang harga diri dan marwah, sesuatu yang Pak Prabowo (Subianto) tidak pernah bisa paham karena Bapak lebih mementingkan hal politis saja," lanjut Nuruzzaman.

Halaman:



Terkini Lainnya

Minta Pemerintah Tetapkan Jadwal Pelantikan Kepala Daerah, Ketua KPU: Kalau Tak Ada, Bakal Repot

Minta Pemerintah Tetapkan Jadwal Pelantikan Kepala Daerah, Ketua KPU: Kalau Tak Ada, Bakal Repot

Nasional
Terima Kunjungan Delegasi Jepang, Kepala BNPT Perkenalkan Program Deradikalisasi

Terima Kunjungan Delegasi Jepang, Kepala BNPT Perkenalkan Program Deradikalisasi

Nasional
Mutasi Polri, Brigjen Suyudi Ario Seto Jadi Kapolda Banten, Brigjen Whisnu Hermawan Jadi Kapolda Sumut

Mutasi Polri, Brigjen Suyudi Ario Seto Jadi Kapolda Banten, Brigjen Whisnu Hermawan Jadi Kapolda Sumut

Nasional
Pakar Hukum Minta Bandar Judi Online Dijerat TPPU

Pakar Hukum Minta Bandar Judi Online Dijerat TPPU

Nasional
Pemerintah Tak Bayar Tebusan ke Peretas PDN, Data Kementerian/Lembaga Dibiarkan Hilang

Pemerintah Tak Bayar Tebusan ke Peretas PDN, Data Kementerian/Lembaga Dibiarkan Hilang

Nasional
Pimpinan Komisi VII Wanti-wanti Pengelolaan Tambang Ormas Rentan Ditunggangi Konglomerat

Pimpinan Komisi VII Wanti-wanti Pengelolaan Tambang Ormas Rentan Ditunggangi Konglomerat

Nasional
745 Personel Polri Dimutasi, Kadiv Propam Irjen Syahardiantono Naik Jadi Kabaintelkam

745 Personel Polri Dimutasi, Kadiv Propam Irjen Syahardiantono Naik Jadi Kabaintelkam

Nasional
Pesan Panglima TNI untuk Pilkada 2024: Jika Situasi Mendesak, Tugas Prajurit Melumpuhkan, Bukan Mematikan

Pesan Panglima TNI untuk Pilkada 2024: Jika Situasi Mendesak, Tugas Prajurit Melumpuhkan, Bukan Mematikan

Nasional
Pemerintah Akui Tak Bisa Pulihkan Data Kementerian/Lembaga Terdampak Peretasan PDN

Pemerintah Akui Tak Bisa Pulihkan Data Kementerian/Lembaga Terdampak Peretasan PDN

Nasional
Pilkada 2024, TNI Siapkan Personel Cadangan dan Alutsista jika Situasi Mendesak

Pilkada 2024, TNI Siapkan Personel Cadangan dan Alutsista jika Situasi Mendesak

Nasional
Soal Anggota Dewan Main Judi Online, Johan Budi: Bukan Lagi Sekadar Kode Etik, tapi Sudah Pidana

Soal Anggota Dewan Main Judi Online, Johan Budi: Bukan Lagi Sekadar Kode Etik, tapi Sudah Pidana

Nasional
Belum Ada Pendaftar di Hari Pertama Pendaftaran Capim dan Dewas KPK

Belum Ada Pendaftar di Hari Pertama Pendaftaran Capim dan Dewas KPK

Nasional
Puan Bicara Peluang PDI-P Usung Kader Sendiri di Pilkada Jakarta, Sebut Banyak yang Menonjol

Puan Bicara Peluang PDI-P Usung Kader Sendiri di Pilkada Jakarta, Sebut Banyak yang Menonjol

Nasional
Wasekjen PKB Ingatkan Duet Anies-Sohibul di Jakarta Berisiko 'Deadlock'

Wasekjen PKB Ingatkan Duet Anies-Sohibul di Jakarta Berisiko "Deadlock"

Nasional
Soroti Minimnya Kamar di RSUD Mas Amsyar, Jokowi: Hanya 53, Seharusnya Bisa di Atas 100

Soroti Minimnya Kamar di RSUD Mas Amsyar, Jokowi: Hanya 53, Seharusnya Bisa di Atas 100

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com