JAKARTA, KOMPAS.com - Fasilitas tempat istirahat di dalam jalan tol atau rest area sering dimanfaatkan oleh para pemudik untuk melepas lelah di tengah perjalanan.
Meski demikian, rest area juga diidentifikasi menjadi titik rawan kemacetan saat mudik Lebaran 2018.
"Beberapa kali terjadi melebihi kapasitas yang ada di rest area. Pemudik memaksakan untuk masuk sehingga antre di belakang," ujar Kepala Posko Pemantau Arus Mudik 2018, Kombes Eddy di kantor NTCM Polri, Jakarta, Selasa(12/6/2018).
"Kalau sudah mengantre di belakang, maka mengganggu arus yang mau lurus, otomatis mengganggu," kata Eddy.
Baca juga: Polisi Akan Disiagakan untuk Cegah Pemudik Menumpuk di "Rest Area"
Eddy juga menyarankan kepada pemudik apabila rest area sudah penuh, maka tidak perlu masuk. Pemudik diimbau meneruskan perjalanannya.
"Kami mohon kepada pemudik kalau memang rest area sudah penuh silakan meneruskan, berhenti pada rest area selanjutnya," kata dia.
Pemudik, lanjut Eddy, juga tidak diperkenankan berhenti untuk istirahat di bahu jalan, terutama jalan tol. Secara aturan, hal itu sangat tidak diperbolehkan, karena berbahaya buat diri sendiri dan juga pengendara lain.
"Tidak boleh para pemudik itu berhenti di bahu jalan tol sembarangan. Karena pertama pasti tidak aman, yang kedua akan menggangu kendaraan yang akan melakukan perjalanan," ucap Eddy.
Selain itu, jika terjadi kemacetan di rest area, kata Eddy, polisi telah mempersiapkan rekayasa lalu lintas sebagai antisipasi. Salah satu bentuk antisipasi adalah buka-tutup ruas jalan.
"Disamping itu ada anggota yang melakukan patroli di dalam rest area agar yang sudah selesai istirahat melanjutkan perjalanan, dan diisi oleh yang berikutnya," kata Eddy.