Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah Kemacetan, Kemenhub Upayakan Pengaturan "Rest Area"

Kompas.com - 11/06/2018, 23:37 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyatakan, kemacetan berpotensi terjadi di akses menuju area rehat atau rest area di jalan tol.

Oleh karena itu, bakal diupayakan pengelolaan dan pengaturan di sepanjang rest area.

"Memang rest area ini harus di-manage (diatur) lebih baik, sehingga tidak menjadi sumber kemacetan," kata Direktur Jenderal (Dirjen) Perhubungan Darat Budi Setiyadi di Posko Nasional Angkutan Mudik Lebaran di Kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta, Senin (11/6/2018).

Baca juga: Kapolda: Tak Ada Stuck Kendaraan Saat Arus Mudik di Jabar

Budi menjelaskan, persoalan yang kerap terjadi adalah pada saat kendaraan akan keluar dari rest area, dari arah yang bersamaan ada pula kendaraan yang mengurangi kecepatannya.

Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Budi SetiyadiKOMPAS.com / ANDRI DONNAL PUTERA Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Budi Setiyadi

Ini menyebabkan penurunan kecepatan dan macet hingga ke belakang.

"Belum lagi jika volume kendaraan mengalami kepadatan," imbuh Budi.

Oleh sebab itu, perlu dilakukan penanganan khusus terhadap lalu lintas di rest area.

Baca juga: Mudik Lebaran, 25.000 Kendaraan Lintasi Tol Solo-Ngawi Sehari

Selain itu, agar tidak mengganggu kendaraan yang lain, bisa diatur supaya kendaraan tidak langsung keluar dengan lajur lurus, namun agak menyerong.

Budi menyatakan, pada tahun ini sudah dilakukan pembenahan terhadap rest area. Penataan telah dilakukan dengan baik oleh PT Jasa Marga (Persero) dan Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ), serta operator jalan tol lainnya.

"Sudah ada zona tersendiri, kalau mau masuk rest area, sudah ada zonanya. Kalau mau ke pom bensin ada jalurnya, rumah makan, dan jika mau ke SPBU dan ke warung ada jalan khusunya," jelas Budi.

Baca juga: Selasa H-3 Lebaran, Puncak Mudik di Tol Pemalang-Batang

Pun sudah dilakukan zonasi untuk parkir kendaraan kecil dan besar. Selain itu, sudah diberlakukan larangan berjualan di rest area untuk pedagang-pedagang baru.

"Sekarang pihak pengelola tidak berani untuk menerima (pedagang) yang baru-baru. Hal ini untuk meningkatkan kapasitas parkir," ungkap Budi.

Ia pun mengaku tengah memikirkan opsi pemanfaatan teknologi informasi (TI) untuk mengatur kendaraan hanya boleh parkir selama satu jam dan pengenaan denda jika melebihi waktu yang telah ditentukan tersebut. Ini sudah dilakukan, namun masih secara manual.

"Tapi memang butuh regulasi, kalau sudah lewat satu jam mungkin didenda dan dendanya masuk ke mana itu sedang dibahas," tutur Budi.

Kompas TV Hingga Senin (11/6) malam ini jumlah kendaraan yang melintas di Gerbang Tol Surabaya- Mojokerto lebih dari sepuluh ribu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com