Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi: Terminalnya Sih Bagus, tetapi...

Kompas.com - 07/06/2018, 20:33 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Meskipun mengapresiasi rampungnya pembangunan dan pengoperasian terminal baru Bandar Udara Internasional Ahmad Yani, Semarang, Jawa Tengah, namun ada saja yang menurut Presiden Joko Widodo kurang.

"Terminalnya sih sudah bagus. Tapi runway-nya kurang panjang," ujar Jokowi ketika meresmikan terminal baru tersebut, Kamis (7/6/2018).

Diketahui, meski dibangun terminal baru dengan arsitektur yang megah dan berkonsep ramah lingkungan, runway bandara itu masih menggunakan runway lama dengan panjang 2.500 meter.

Baca juga: Kala Presiden Bandingkan Bandara Baru Ahmad Yani dengan Bandara Kertajati....

Padahal, jika bandara itu sudah menyandang gelar bandara internasional, semestinya panjang runway sudah mencapai 3.000 meter.

"Oleh sebab itu saya minta akhir tahun depan, panjang runway sudah bisa 3.000 meter. Nanti ada yang bilang lagi, ini bandara internasional, kok (panjang runway) masih 2.500 meter? Harusnya kan 3.000 meter," ujar Jokowi.

Diberitakan, Presiden Jokowi mengapresiasi rampungnya terminal baru Bandar Udara Ahmad Yani, Semarang, Jawa Tengah. Pasalnya, selama proyek dikerjakan, ia tidak pernah sekalipun mengecek progresnya.

Baca juga: Tak Pernah Cek, Jokowi Kaget Terminal Baru di Bandara Ahmad Yani Jadi

"Bandar udara yang lain, waktu konstruksinya biasanya saya ngecek. Tapi di sini saya enggak ngecek. Tahu-tahu jadi. Kaget saya. Betul-betul kaget," ujar Jokowi.

Selain itu, lanjut Jokowi, terminal baru tersebut awalnya direncanakan rampung pada Desember 2018. Namun, rupanya pengerjaan dapat dilaksanakan dengan cepat sehingga Juni 2018 ini bisa selesai dan dioperasikan.

"Yang juga menyebabkan saya kaget adalah targetnya akhir Desember 2018 ini selesainya. Tapi kita lihat sekarang ini telah selesai dan bisa digunakan. Ini alhamdulilah," ujar Jokowi.

Baca juga: Resmikan Terminal Baru Bandara Ahmad Yani, Jokowi Senang Sudah Tidak Kumuh

Terminal baru Bandara Ahmad Yani memiliki luasan area 58.652 meter persegi atau hampir 9 kali dari luasan terminal lama yang hanya 6.708 meter persegi.

Apron baru di terminal tersebut juga dibuat lebih luas, yakni 72.522 meter persegi di mana bisa menampung 13 pesawat narrow body atau konfigurasi 10 pesawat narrow body dan 2 pesawat wide body kargo.

Bandara Ahmad Yani mengusung konsep floating yang dipadu dengan mekanisme eco-green airport.

Baca juga: Wali Kota Semarang: Terminal Baru Bandara Ahmad Yani Unik dan Ikonik

Melalui konsep tersebut, Bandara Ahmad Yani didapuk sebagai bandara terapung pertama di Indonesia di mana area bandara dikelilingi oleh rawa dan tambak yang tetap dipertahankan sesuai kondisi aslinya.

Selain meresmikan terminal baru, Jokowi juga ikut meresmikan tower baru dari Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia atau AirNav Indonesia di bandara tersebut.

Melalui peresmian terminal dan tower tersebut, diharapkan mendukung layanan penerbangan publik, khususnya pada musik mudik Lebaran.

Kompas TV Presiden Joko Widodo meresmikan Terminal Baru Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Nasional
Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Nasional
Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com