Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bulog Waspadai Penimbunan Stok Beras Jelang Lebaran

Kompas.com - 05/06/2018, 12:44 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama Perum Bulog Komjen (Purn) Budi Waseso menyatakan, ketersediaan beras cukup menjelang hari raya Idul Fitri. Namun demikian, Bulog mewaspadai upaya penimbunan stok beras.

"Perlu mewaspadai permainan atau upaya penimbunan stok beras," katanya dalam rapat koordinasi lintas sektor di Mabes Polri, Selasa (5/6/2018).

Pria yang disapa Buwas ini menuturkan, pasokan beras saat ini cukup besar, khususnya di daerah-daerah penghasil.

Baca juga: Stok Cukup, Bulog Anggap Belum Perlu Impor Beras

Akan tetapi, permasalahannya adalah, saat ini ada pasokan beras yang sudah terjual dan disimpan di gudang swasta.

Kerap kali harga meningkat karena ada oknum yang berupaya meraup keuntungan berlebihan di tengah tingginya kebutuhan masyarakat untuk hari raya.

Meski begitu, hingga saat ini tidak terjadi gejolak harga beras di lapangan.

Baca juga: Cerita Budi Waseso soal Aturan yang Lemahkan Bulog

Adapun stok beras pemerintah saat ini diakui Buwas sangat cukup, yakni lebih dari 1,5 juta ton. Ketersediaan beras dan beberapa komoditas pangan yang ditangani Bulog pun terjamin.

Setiap hari, tutur mantan Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) itu, divisi regional (divre) maupun subdivre Bulog menyerap beras dan gabah dari petani. Dengan demikian, persediaan selalu meningkat.

"Cadangan beras pemerintah hanya dikeluarkan saat kondisi membutuhkan," sebut Buwas.

Baca juga: Buwas: Stok Beras di Gudang Bulog untuk Lebaran 1,42 Juta Ton

Tidak hanya itu, Bulog pun melindungi petani atau produsen beras, sehingga harga tidak jatuh. Namun, pada saat yang sama, stabilitas harga di tingkat konsumen pun dijaga.

Bulog, kata Buwas, juga memastikan kualitas beras yang ada di pasar adalah kualitas baik. Sehingga, tidak ada lagi beras berkualitas rendah yang dipasok di lapangan.

Buwas menyatakan, pihaknya berharap kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk Satgas Pangan terus ditingkatkan.

Tujuannya adalah untuk memonitor dan mengawasi distribusi komoditas pangan, khususnya beras, agar tidak menjadi ajang permainan oknum yang ingin mencari kesempatan meraup untung besar di tengah situasi menjelang Lebaran. 

Kompas TV Hingga tahun 2018 penyerapan gabah, beras dalam negeri yang dilakukan oleh bulog sebesar 678.238 ton gabah beras.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Nasional
Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Nasional
Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

Nasional
Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk 'Presidential Club', Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk "Presidential Club", Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Nasional
Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Nasional
Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Nasional
Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Nasional
'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com