Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meski Diizinkan, Buwas Ngotot Tidak Berencana Impor Beras

Kompas.com - 31/05/2018, 06:06 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso mengaku belum ada rencana untuk mengimpor beras menjelang Hari Raya Idul Fitri 1439 Hijriah.

Bahkan, meskipun pemerintah sudah mengizinkan impor beras sebesar 500.000 ton, mantan Kepala Bareskrim Polri ini menegaskan, Bulog belum akan menggunakan wewenang tersebut.

"Memang sudah ada perintah untuk impor, tapi saya belum perlu. Jadi ya tidak dipakai. Buat apa? Itu kan boleh dilaksanakan, boleh tidak. Tapi wewenang Bulog," ujar pria yang akrab disapa Buwas saat dijumpai di Kompleks Istana Presiden, Rabu (30/5/2018).

Menurut Buwas, pihak internalnya sudah mengkalkulasi kebutuhan beras sampai Lebaran tiba. Hasilnya, stok masih tersedia dan harga dipastikan stabil.

Saat ini, posisi stok beras di Bulog mencapai 1,48 juta ton. Per hari, jumlahnya bertambah sebanyak 11.000 hingga 15.000 ton yang merupakan hasil menyerap petani.

"Gudang saya sudah penuh. Yang penting kan stok masih ada dan harganya stabil terjamin. Ya sudah. Lagian kalau impor kan bikin petani resah," kata Buwas.

Baca juga: Pesan Wapres ke Buwas: Stok Pangan Lebih Baik Lebih, daripada Kurang

Sementara, soal potensi harga beras naik menjelang Lebaran, Buwas menegaskan, pihaknya tidak akan fokus pada operasi pasar. Menurut dia, kebijakan operasi pasar justru tidak efektif menekan harga.

Bulog akan menerapkan pola stabilisasi harga beras dengan cara menyuplai beras kepada wilayah yang harga berasnya naik.

"Saya tidak mau banyak operasi pasar. Nanti beras kita disedot sama pihak ketiga lagi. Tapi yang penting stabilisasi harga. Jadi kita sebarkan ke titik yang bergejolak. Harga beras kita paling rendah sehingga harga itu mau enggak mau turun," ujar Buwas.

Kompas TV Karut marut data beras menjadi salah satu alasan, pemerintah mengandalkan impor untuk mengamankan pasokan beras nasional.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Nasional
PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com