JAKARTA,KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar makin percaya diri untuk maju sebagai calon wakil presiden pendamping Presiden Joko Widodo pada Pilpres 2019.
Apalagi, pria yang akrab disapa Cak Imin itu mengaku mendapat dukungan dari kalangan santri dan Nahdliyin atau basis massa Nahdlatul Ulama.
"Sangat PD. Ulama mendukung, pesantren mendukung, semua pemuda Ansor, aktivis mendukung, ini luar biasa," kata Cak Imin di Kantor DPP PKB, Jakarta, Senin (4/6/2018).
Tidak hanya itu, Cak Imin bahkan mengaku telah mendapat dukungan dari Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj.
"Pasti, Said Aqil Siradj (mendukung), kaum muda NU bersatu, pesantren bersatu, ulama-ulama bersatu ingin keterwakilan, dan aspirasi 11 juta pemilih PKB harus dipertimbangkan," kata Cak Imin.
Baca juga: Disebut Saingan Utama oleh Cak Imin, Ini Kata Gatot Nurmantyo
Di sisi lain, Cak Imin mengatakan, dia akan terus memperjuangkan aspirasi relawan "Join" atau "Jokowi-Muhaimin" pada Pilpres 2019.
Aspirasi relawan JOIN yang dipimpin oleh Usman Sadikin itu, menurut Cak Imin, datang dari berbagai daerah di Indonesia.
Meski demikian, kata Cak Imin, dukungan PKB terhadap Jokowi-Muhaimin baru akan dibicarakan setelah Pilkada Serentak 2018.
"Setelah pilkada pada 27 Juni (pencoblosan), akan dipastikan pembicaraannya," kata Cak Imin.
"Jadi cawapres proses politik yang harus tuntas pilkada serentak dulu, baru bicara pilpres," ucap Wakil Ketua MPR ini.
Baca juga: Di Depan Ulama, Cak Imin Ceritakan Awal Mula Bertekad Maju Pilpres
Lebih lanjut, kata Muhaimin, saat ini PKB akan berkonsentrasi menyosialisasikan pasangan Jokowi-Muhaimin ke seluruh pelosok Tanah Air. Pasangan itu akan menjadi tema perjuangan PKB sampai Pilpres 2019.
Langkah Muhaimin untuk menjadi cawapres Jokowi tentu tak mudah. Sebab, aturan presidential threshold mensyaratkan PKB harus berkoalisi hingga mendapatkan 20 persen kursi DPR, jika ingin mengajukan pasangan capres-cawapres.
Selain itu, PKB hanya mendapatkan 9,04 perolehan suara nasional, jauh dari syarat 25 persen perolehan suara nasional untuk dapat mengajukan pasangan capres-cawapres.
Karena itu, Muhaimin pun harus bersaing keras dengan sejumlah nama untuk dapat maju sebagai cawapres Jokowi. Pesaing Cak Imin antara lain Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Ketua Umum PPP Muhammad Romahurmuziy, atau tokoh seperti mantan Ketua MK Mahfud MD, dan mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo.