Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Disebut Saingan Utama oleh Cak Imin, Ini Kata Gatot Nurmantyo

Kompas.com - 31/05/2018, 09:22 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo menilai peluang Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar untuk menjadi calon wakil presiden pendamping Joko Widodo lebih besar daripada dirinya.

Hal itu disampaikan Gatot menanggapi pernyataan Muhaimin yang menganggapnya saingan utama sebagai cawapres Jokowi.

"Saya enggak pernah anggap persaingan. Karena Cak Imin (Muhaimin) sebagai Ketua PKB, punya partai dan punya hak. Peluangnya Cak Imin lebih gede dari pada saya. Saya enggak punya partai kok," kata Gatot di rumah dinas Ketua MPR Zulkifli Hasan, Kompleks Widya Chandra, Rabu (30/5/2018).

Dalam survei Litbang Kompas sebelumnya, Gatot berada di posisi ketiga sebagai cawapres pendamping Presiden Joko Widodo dengan elektabilitas 5,3 persen.

Baca juga: Cak Imin: Koalisi Pendukung Jokowi Sepakat Cawapres dari Partai

Ia pun siap jika harus berkolaburasi dengan Muhaimin pada Pilpres 2019. Namun, Gatot mengatakan bahwa hingga saat ini belum ada tawaran dari PKB.

Gatot juga mengatakan, dirinya semakin optimistis menghadapi Pilpres 2019 meskipun saat ini masih dalam tahap berkomunikasi dengan partai-partai.

"Perkembangannya (pencapresan) baik saja. Semakin optimistis," ujar Gatot.

Muhaimin sebelumnya mengatakan elektabilitas partainya meningkat hingga di atas 8 persen dengan gencarnya kampanye JOIN (Jokowi-Muhaimin) yang dilakukan PKB.

Baca juga: Survei Charta Politika: JK, Gatot Nurmantyo, dan AHY Teratas Jadi Cawapres Jokowi

Muhaimin pun mengklaim, selain elektabilitas PKB yang meningkat, elektabilitas dirinya sebagai cawapres pendamping Jokowi juga meningkat.

Namun, Muhaimin enggan menyebutkan elektabilitasnya yang diklaim sudah lebih tinggi dari pada sosok cawapres lainnya.

"Sama, naik, dari 0 sama sekali sampai sekarang saingan saya tinggal Gatot (Nurmantyo) kok," kata dia.

Kompas TV Menurutnya, partai pendukung pemerintah saat ini tetap solid di pemilu 2019.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Tanggal 19 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 19 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Megawati Serahkan ‘Amicus Curiae’  ke MK, Anies: Menggambarkan Situasi Amat Serius

Megawati Serahkan ‘Amicus Curiae’ ke MK, Anies: Menggambarkan Situasi Amat Serius

Nasional
Megawati Ajukan Amicus Curiae, Airlangga: Kita Tunggu Putusan MK

Megawati Ajukan Amicus Curiae, Airlangga: Kita Tunggu Putusan MK

Nasional
Bupati Sidoarjo Tersangka Dugaan Korupsi, Muhaimin: Kita Bersedih, Jadi Pembelajaran

Bupati Sidoarjo Tersangka Dugaan Korupsi, Muhaimin: Kita Bersedih, Jadi Pembelajaran

Nasional
Airlangga Sebut Koalisi Prabowo Akan Berdiskusi terkait PPP yang Siap Gabung

Airlangga Sebut Koalisi Prabowo Akan Berdiskusi terkait PPP yang Siap Gabung

Nasional
Dikunjungi Cak Imin, Anies Mengaku Bahas Proses di MK

Dikunjungi Cak Imin, Anies Mengaku Bahas Proses di MK

Nasional
AMPI Resmi Deklarasi Dukung Airlangga Hartarto Jadi Ketum Golkar Lagi

AMPI Resmi Deklarasi Dukung Airlangga Hartarto Jadi Ketum Golkar Lagi

Nasional
MK Ungkap Baru Kali Ini Banyak Pihak Ajukan Diri sebagai Amicus Curiae

MK Ungkap Baru Kali Ini Banyak Pihak Ajukan Diri sebagai Amicus Curiae

Nasional
Bappilu PPP Sudah Dibubarkan, Nasib Sandiaga Ditentukan lewat Muktamar

Bappilu PPP Sudah Dibubarkan, Nasib Sandiaga Ditentukan lewat Muktamar

Nasional
Yusril Anggap Barang Bukti Beras Prabowo-Gibran di Sidang MK Tak Buktikan Apa-apa

Yusril Anggap Barang Bukti Beras Prabowo-Gibran di Sidang MK Tak Buktikan Apa-apa

Nasional
Panglima TNI Tegaskan Operasi Teritorial Tetap Dilakukan di Papua

Panglima TNI Tegaskan Operasi Teritorial Tetap Dilakukan di Papua

Nasional
TNI Kembali Pakai Istilah OPM, Pengamat: Cenderung Pakai Pendekatan Operasi Militer dalam Mengatasinya

TNI Kembali Pakai Istilah OPM, Pengamat: Cenderung Pakai Pendekatan Operasi Militer dalam Mengatasinya

Nasional
Tim Hukum Ganjar-Mahfud Tetap Beri Angka Nol untuk Perolehan Suara Prabowo-Gibran

Tim Hukum Ganjar-Mahfud Tetap Beri Angka Nol untuk Perolehan Suara Prabowo-Gibran

Nasional
Soal Bantuan Presiden, Kubu Ganjar-Mahfud: Kalau Itu Transparan, kenapa Tak Diumumkan dari Dulu?

Soal Bantuan Presiden, Kubu Ganjar-Mahfud: Kalau Itu Transparan, kenapa Tak Diumumkan dari Dulu?

Nasional
Minta MK Kabulkan Sengketa Hasil Pilpres, Kubu Anies: Kita Tidak Rela Pemimpin yang Terpilih Curang

Minta MK Kabulkan Sengketa Hasil Pilpres, Kubu Anies: Kita Tidak Rela Pemimpin yang Terpilih Curang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com