JAKARTA, KOMPAS.com — Staf Khusus Presiden Adita Irawati mendapat tugas yang tak mudah oleh Presiden Joko Widodo.
Ia diminta memperbaiki kualitas sumber daya manusia pada bagian humas kementerian dan lembaga sekaligus menyinergikan satu sama lain agar seluruh pencapaian dapat tersampaikan ke masyarakat dengan baik.
"Public relations government sebenarnya sudah didelegasikan ke Kemenkominfo. Kami Stafsus Presiden lebih membuka jalan, reminder kementerian/lembaga agar lebih sinergis dan cepat merespons isu," ujar Adita saat berbincang dengan wartawan di kantornya, Kamis (24/5/2018).
Baca juga: PKS Kritik Pengangkatan Empat Staf Khusus Jokowi
Dari sisi kualitas SDM, mantan Vice President Corporate Communications PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) itu mengakui belum seluruhnya mumpuni. Apalagi, kini komunikasi sudah berkembang pesat melalui saluran-saluran yang membutuhkan keahlian khusus.
Tahun 2017, pemerintah sudah memulai peningkatan kualitas SDM kehumasan, yakni dengan merekrut tenaga profesional untuk membantu kerja kehumasan. Diharapkan mereka bisa mentransfer keahlian ke aparatur sipil negara (ASN) yang berada di ruang lingkup kehumasan.
"Ini akan kita evaluasi terus-menerus. Ini juga yang menjadi tugas kami bersama-sama kementerian dan lembaga untuk meningkatkan kompetensi. Sebab, ada beberapa kompetensi yang masih perlu diisi," ujar Adita.
Hal lain yang akan disasar untuk diperbaiki yakni soal birokrasi yang panjang sehingga membuat arus komunikasi ke publik tersumbat.
Baca juga: Jokowi Angkat 4 Staf Khusus Presiden, Ini Nama dan Profilnya
Soal ini, Adita sudah mengumpulkan eselon I beserta jajarannya beberapa hari setelah dia resmi menjabat sebagai Stafsus Presiden. Adita menyampaikan tips-tips kepada mereka agar informasi pencapaian kinerja tidak tersumbat pada hal-hal berbau birokratis.
"Memang ada pekerjaan rumah di saluran-saluran ini, soal sumbatan-sumbatan masih belum clear. Ini yang perlu kami bantu buka," ujar Adita.
"Intinya, di era komunikasi yang sudah sangat terbuka, di era digital, komunikasi yang paling penting adalah bisa membangun narasi-narasi positif yang berbasis pada realita sebenarnya. Ini harus cepat. Karena kalau tidak, hoaks lah yang mengisi," lanjut dia.
Diketahui, Presiden Jokowi mengangkat empat staf khusus presiden baru, yakni Adita Irawati, Siti Ruhaini Dzuhayatin, Abdul Ghofarrozin, dan Ahmad Erani Yustika. Dengan pengangkatan empat staf khusus baru ini, jumlah staf khusus presiden menjadi sembilan orang.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.