Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPAI Soroti Peran Institusi Pendidikan Tangkal Radikalisme

Kompas.com - 16/05/2018, 00:09 WIB
Reza Jurnaliston,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Retno Listyarti menyatakan, institusi pendidikan memiliki peran penting dalam upaya deradikalisasi.

Sebab, menurut dia, indoktrinasi paham radikalisme sering terjadi di institusi sekolah termasuk saat ini.

"Kami harap dunia pendidikan mampu menangkal radikalisasi ini, (institusi sekolah) akan memperkuat nilai-nilai kebangsaan, memperkuat cinta Tanah Air," ucap Retno di Gedung KPAI, Jakarta, Selasa (15/4/218).

Retno menjelaskan, saat ini yang sering terpapar radikalisme adalah sekolah negeri. Selain itu, kata Retno, paham radikalisme dan terorisme telah terinfiltrasi ke beberapa kampus.

"Beberapa kampus dimasuki paham-paham radikalisme. Bayangkan saja, bagaimana bangsa kita ketika generasi muda berpikir seperti ini (radikalisme dan ektremisme) tidak menghargai perbedaan, tidak memiliki nasionalisme. Ini kan bahaya, bisa kita perang saudara," kata dia.

Baca juga: Wapres Kalla Ajak Ulama se-Dunia Hentikan Ajaran Radikal

Retno mengatakan, ini menyebabkan guru menjadi garda depan dalam memberikan pemahaman yang benar kepada muridnya.

"Upaya inisiasi guru untuk memperbaiki ini adalah momentum sekolah dan kepekaan untuk mencegah paham-paham radikal, membenci pihak yang berbeda," ucapnya.

Mengenai radikalisme, kata Retno, sebenarnya telah diatur dalam Peraturan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2015 tentang Budi Pekerti. Akan tetapi, menurut Retno, permendikbud tersebut tidak membumi.

"Guru bingung bagaimana mengimplementasikan di lingkungan sekolah itu tidak bisa menjawab persoalan (radikalisme) ini," kata dia.

Retno menyarankan pelatihan kepada guru-guru tidak sebatas pedagogi kurikulum 2013, tetapi menyasar ke hal pendidikan karakter.

"Bagaimana guru ini dibangun mindset-nya untuk menghargai perbedaan kemajemukan, kebangsaan itu harus diisi lagi," tuturnya.

Kompas TV Kapolri memberikan keterangan persnya terhadap rangkaian teror di Surabaya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Nasional
Menko Polhukam Harap Perpres 'Publisher Rights' Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Menko Polhukam Harap Perpres "Publisher Rights" Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Nasional
Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Nasional
Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Nasional
Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Nasional
Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Nasional
KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

Nasional
Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Nasional
Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Nasional
Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Nasional
Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Nasional
PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

Nasional
Tanggapi Ide 'Presidential Club' Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Tanggapi Ide "Presidential Club" Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Nasional
6 Pengedar Narkoba Bermodus Paket Suku Cadang Dibekuk, 20.272 Ekstasi Disita

6 Pengedar Narkoba Bermodus Paket Suku Cadang Dibekuk, 20.272 Ekstasi Disita

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com