Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Zulkifli Hasan: Saya kan Penggemar Bang Haji Rhoma..

Kompas.com - 12/05/2018, 14:34 WIB
Reza Jurnaliston,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan mengakui bahwa dirinya fans berat "Raja Dangdut" Rhoma Irama.

Menurutnya, Rhoma Irama merupakan legenda seniman Indonesia, di mata rakyat sangat populer.

“Saya kan penggemar Bang Haji (Rhoma Irama), bang Haji sudah wow,” saat ditemui sebelum acara deklarasi berlangsung di Hotel Royal Kuningan, Jakarta, Sabtu (12/5/2018).

Baca juga: Partai Idaman Gabung ke PAN, Zulkifli Pakaikan Rompi ke Rhoma Irama

PAN, tutur Zulkifli, merasa berterima kasih kepada Partai Idaman atas kepercayaan yang telah diberikan.

“Kami, tentu suatu kehormatan besar PAN, bang Haji legenda seniman musik Indonesia yang sangat kuat di akar rumput Insha Allah akan bergabung dengan PAN,” ucapnya.

Penggabungan tersebut, kata Zulkifli, mampu memberikan dampak yang sangat besar kepada PAN.

“Partai Idaman ada di seluruh tanah air, jaringannya besar dan luas. Nantinya akan memperkuat penggalangan kita,” katanya.

Baca juga: Rhoma Irama: Kami Koalisi dengan PAN, Tidak Melebur

Lebih lanjut, ucap Zulkifli, akan diatur secara proporsional antara Partai Amanah Nasional (PAN) dan Partai Idaman mengenai strategi dan langkah-langkah dalam pemilu pileg 2018 dan pilpres 2018.

Zulkifli mengatakan, Rhoma Irama akan tetap menjadi ketua umum Partai Idaman.

Berdasarkan putusan Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Partai Idaman tidak lolos pemilu 2019 dan memutuskan untuk bergabung ke Partai Amanat Nasional.

Deklarasi bergabungnya partai pimpinan Rhoma Irama itu ke PAN digelar Sabtu (12/5/2018), di Hotel Royal Kuningan, Jakarta.

Kompas TV Bergabungnya Partai Idaman ke PAN disebut karena memiliki kesamaan visi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com