JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Umum Partai Idaman Rhoma Irama mengaku sudah berkomunikasi dengan banyak partai, tetapi hanya Partai Amanat Nasional (PAN) yang dinilai cocok.
Akhirnya, pada Jumat (11/5/2018), Rhoma pun mengumumkan partainya berkoalisi dengan PAN. Dia menyatakan kerja sama dengan PAN itu dalam bentuk koalisi, bukan fusi sehingga masing-masing partai akan tetap eksis.
“Kami koalisi, tidak melebur, Partai Idaman tetap eksis PAN tetap eksis. Kita bekerja dalam koalisi,” ujar Rhoma dalam Munas II Partai Idaman di Hotel Royal Kuningan, Jumat.
Langkah Partai Idaman berkoalisi dengan PAN ini dilakukan meski Partai Idaman tak lolos sebagai peserta pileg dan pilpres 2019.
Baca juga: Tak Lolos Pemilu, Partai Idaman Pimpinan Rhoma Irama Gabung ke PAN
“Di dalam berbagai pointers kami sepakati bersama sehingga kami berlabuh ke PAN,” tuturnya.
"Setelah berkomunikasi, PAN-lah yang ternyata lebih tepat, lebih pas dan lebih seirama menentukan kerja kita,” sambungnya.
Kuswanto, yang baru saja dilantik menjabat sebagai Plt Sekjen Partai Idaman, menuturkan PAN dan Partai Idaman berencana membuat sekretariat bersama.
“Saya kira nanti bekerja sama dengan PAN, kami bikin Sekber bersamalah untuk membuat program-program sosialisasi,” katanya.
Baca juga: PTUN Tolak Gugatan Partai Idaman yang Tak Diloloskan KPU Ikut Pemilu
Munas II Partai Idaman merekomendasikan pertama bergabungnya Partai Idaman dengan PAN. Kedua, merekomendasikan Rhoma Irama sebagai ketua umum menjadi cawapres tahun 2019.
Rencananya, besok pukul 11.00 akan dilakukan deklarasi bersama dengan Partai PAN.
“Kami harap besok datang di sana tentu akan lebih akurat dan valid,” ucapnya.
Partai Idaman yang tidak lolos pemilu 2019 memutuskan bergabung ke Partai Amanat Nasional.
Deklarasi bergabungnya partai pimpinan Rhoma Irama itu ke PAN akan digelar pada Sabtu (12/5/2018) di Hotel Royal Kuningan, Jakarta Selatan.