Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berita Populer: Pembajakan Rutan Mako Brimob hingga Mahathir Resmi Perdana Menteri

Kompas.com - 11/05/2018, 06:32 WIB
Amir Sodikin

Editor

1. 40 Jam Mencekam di Rutan Mako Brimob Kelapa Dua

“Sebelum fajar mereka menyerah tanpa syarat. Tidak ada nego. Satu per satu kita minta mereka keluar dari lokasi mereka. 145 dari 155 keluar satu per satu. Senjata ditinggalkan,” demikian kata Wiranto, Kamis (10/5/2018), seusai pengambilalihan Mako Brimob.

Situasi genting di Rutan Salemba (Rutan) Cabang Mako Brimob yang berlangsung sejak Selasa (8/5/2018) malam, berakhir pada Kamis (10/5/2018) pagi.

Drama selama dua malam itu diakhiri dengan menyerahnya 155 tahanan, meski 10 orang disebut sempat melakukan perlawanan. Lima polisi gugur. Satu orang narapidana tewas.

Semua berawal pada Selasa…

Berdasarkan informasi sumber Kompas sebagaimana dikutip dari Kompas.id, peristiwa ini diduga diawali oleh tahanan kasus terorisme dari Jamaah Ansharut Daulah asal Sumatera Selatan, Wawan Kurniawan alias Abu Afif.

Pada Selasa itu, Wawan yang tengah menjalani sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Barat, dibesuk keluarganya. Ada makanan yang dibawa untuk Wawan. Anggota kepolisian yang melakukan pengawalan melarang pemberian makanan itu.

Sesuai standar operasional, seluruh makanan yang berasal dari luar dan diberikan kepada tahanan harus melalui pemeriksaan. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi adanya barang-barang selundupan dari keluarga, termasuk melalui makanan.

Wawan marah dan berlanjut setelah persidangan hingga kembali ke tahanan Mako Brimob Kelapa Dua. Provokasi pun diduga dia lakukan kepada para tahanan dan narapidana di rutan tersebut untuk membuka paksa sel.

Aksi berlanjut ke ruang interogasi, mendapati polisi wanita (polwan) yang sedang melakukan interogasi kepada tahanan lain. Sang polwan dianiaya, senjatanya direbut. Drama penguasaan rutan oleh para tahanan dan narapidana kasus terorisme pun bergulir.

Baca selanjutnya: Drama Dua Malam di Mako Brimob Kelapa Dua

Baca juga:

Operasi Pengambilalihan Mako Brimob oleh Polri Berakhir 07.15

Wiranto: Lengkap, 155 Teroris Sudah Menyerah Tanpa Syarat

155 Napi Terorisme di Mako Brimob Langsung Dipindah ke Nusakambangan

Ini Alasan Polri Tak Langsung Serbu Tahanan Terorisme di Mako Brimob

 

2. Satu Pemuda Kembali Diamankan Usai Harlah NU yang Dihadiri Jokowi

Seorang pemuda diamankan petugas karena dianggap mengacau saat Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan meninggalkan tempat acara pada Harlah NU ke-92 di depan halaman masjid An Nur, Pekanbaru, Riau, Rabu (9/5/2018). Kontributor Kompas TV Pekanbaru, Citra Indriani Seorang pemuda diamankan petugas karena dianggap mengacau saat Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan meninggalkan tempat acara pada Harlah NU ke-92 di depan halaman masjid An Nur, Pekanbaru, Riau, Rabu (9/5/2018).
Acara Harlah NU ke-92 di halaman Masjid Agung Annur, Pekanbaru, Riau selesai sekitar pukul 17.00 WIB, Rabu (9/5/2018). Presiden Joko Widodo hadir pada acara tersebut.

Namun, pada saat Jokowi hendak meninggalkan lokasi acara, salah seorang pemuda tiba-tiba kembali membuat petugas keamanan bekerja.

Dia terlihat teriak memanggil-manggil wartawan yang sedang meliput diacara. Aksi pemuda itu sempat membuat heboh.

Tidak jelas apa tujuan pemuda itu teriak-teriak. Saat diamankan pasukan pengamanan presiden (Paspampres), dia terlihat melawan petugas.

"Jangan hambat saya. Ini intimidasi. Saya akan tuntut ini," teriaknya kepada petugas.

Petugas terpaksa mengamankan pemuda itu, karena dianggap mengacaukan acara.

"Jangan kau buat malu acara di tempatmu sendiri," kata seorang petugas.

Namun, pemuda tersebut tetap tidak mau menjauh dari lokasi acara. Sejumlah petugas terpaksa mengangkat pemuda itu, lalu dibawa ke samping mobil bus untuk dimintai keterangan.

Sebelumnya, dua mahasiswa juga sempat demo saat Presiden Jokowi memberikan kata sambutan pada acara Harlah NU di halaman Masjid Agung Annur Pekanbaru.

Baca selengkapnya: Satu Pemuda Kembali Diamankan Usai Harlah NU yang Dihadiri Jokowi

Baca juga : 2 Pemuda Berorasi Saat Jokowi Berpidato Buka Harlah NU ke-92 

 

3. Mahathir Mohamad Resmi Menjadi Perdana Menteri Ketujuh Malaysia

Mahathir Mohamad ketika mengucapkan sumpah sebagai Perdana Menteri Malaysia di Istana Negara, Kuala Lumpur, Kamis malam (10/5/2018) waktu setempat. Dia menjadi pemimpin terpilih tertua dia dunia.TV2 via Malaysia Kini Mahathir Mohamad ketika mengucapkan sumpah sebagai Perdana Menteri Malaysia di Istana Negara, Kuala Lumpur, Kamis malam (10/5/2018) waktu setempat. Dia menjadi pemimpin terpilih tertua dia dunia.
Mahathir Mohamad akhirnya resmi dilantik sebagai perdana menteri ketujuh Malaysia pada Kamis malam (10/5/2018) waktu setempat.

Mengenakan baju Melayu berwarna hitam, dia mengucapkan sumpah di hadapan Yang di-Pertuan Agong, Sultan Muhammad V dari Kelantan.

Malaysia Kini melaporkan, Mahathir pertama kali menjadi perdana menteri pada 16 Juli 1981. Ketika itu, dia masih berusia 56 tahun.

Dia kemudian meletakkan jabatan pada 31 Oktober 2003, atau setelah memerintah selama 22 tahun, dan menjadikannya sebagai perdana menteri dengan masa jabatan terlama di Malaysia.

Dengan usianya yang menapak 92 tahun, pemimpin koalisi oposisi Pakatan Harapan itu menjadi pemimpin terpilih tertua di dunia.

Upacara pelantikannya disambut rasa syukur oleh ratusan orang yang menunggu di depan Istana Negara, Kuala Lumpur.

"Kami merasa bersatu malam ini," kata Abdul Aziz Hamzah, mahasiswa berusia 24 tahun seperti diwartakan kantor berita AFP.

Baca selengkapnya: Mahathir Mohamad Resmi Menjadi Perdana Menteri Ketujuh Malaysia

Baca juga : Mahathir Mohamad: Angin Perubahan Telah Melanda 

 

4. Google Ungkap Perbedaan Tontonan YouTube Warga Kota dan Desa

Logo YouTube.Reska K. Nistanto/Kompas.com Logo YouTube.
Selama ini banyak yang beranggapan bahwa video-video di YouTube hanya populer atau dikonsumsi oleh pengguna di kota-kota besar (urban) saja. Namun anggapan itu ditepis oleh Google Indonesia.

Dalam survei yang dilakukan Google Indonesia dengan Kantar pada Januari 2018 lalu, diketahui bahwa penonton YouTube di kota-kota kecil atau daerah (rural) juga banyak. Hanya saja, jenis konten yang dikonsumsi berbeda.

Menurut Veronica Utami, Head of Marketing Google Indonesia, penonton YouTube di kawasan luar kota besar (rural), lebih banyak mengonsumsi video-video entertainment dan sepakbola.

"Dari sisi konten, pengguna di rural area lebih straightforward, mereka relaksasi dengan hiburan gosip, apa pun channel-nya yang ditonton gosip dan sepakbola," kata Vero dijumpai di kantor Google di Jakarta, Rabu (9/5/2018).

Sementara penonton YouTube di wilayah perkotaan atau urban area, lebih banyak mengonsumsi video-video lebih bervariasi, seperti musik, komedi, travel, dan lifestyle. 

Baca selengkapnya: Google Ungkap Perbedaan Tontonan YouTube Warga Kota dan Desa

 

5. Pernikahan Bocah 12 Tahun Dibatalkan, Pesta Diubah Jadi Syukuran Sunatan

Panggung yang semula dirancang untuk pelaminan kedua mempelai diubah dan diperuntukkan acara sunatan adik bungsu SR, calon mempelai perempuan. BBC Indonesia/Zul Pattingalloang Panggung yang semula dirancang untuk pelaminan kedua mempelai diubah dan diperuntukkan acara sunatan adik bungsu SR, calon mempelai perempuan.
Akad nikah dan resepsi perkawinan yang melibatkan SR atau RSR, siswi SD berusia 12 tahun, dan pemuda berusia 21 tahun di Sulawesi Selatan, dinyatakan batal oleh pihak keluarga, Selasa (8/5/2018).

Dari pantauan di lokasi, panggung pelaminan beserta aneka macam hidangan serta acara hiburan untuk tamu undangan resepsi pernikahan kedua mempelai telah lengkap.

Namun, karena pernikahan batal, acara pun diganti menjadi syukuran sunatan adik bungsu RSR, calon mempelai perempuan.

"Kami hanya bisa menghibur kedua orangtua SR atas pembatalan akad nikah ini. Kami ganti acara resepsinya jadi sunatan adik bungsu karena persiapannya juga sudah lengkap," terang Ramli, kakek SR, kepada wartawan di Sulawesi Selatan, Zul Pattingalloang.

Akad nikah yang sebelumnya bakal digelar di rumah keluarga mempelai pria di Kecamatan Taroeng, Kabupaten Jeneponto, terjadi karena tidak adanya penghulu yang berani menikahkan anak tersebut lantaran takut berbenturan dengan hukum mengingat usia anak itu telah diketahui dan viral di sejumlah media.

"Tidak ada penghulu yang mau nikahkan di Jeneponto karena katanya takut umurnya masih muda dan aturan hukum, apalagi sudah ramai di media," ungkap Basri, ayah kandung SR di hadapan para wartawan.

Pihak keluarga pun hanya bisa pasrah atas pembatalan acara ini.

Baca selengkapnya: Pernikahan Bocah 12 Tahun Dibatalkan, Pesta Diubah Jadi Syukuran Sunatan

Baca juga : Ditolak KUA, Bocah 12 Tahun Batal Nikah, Sang Ibu Pingsan 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com