Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Berencana Patenkan Permainan Tradisional Indonesia

Kompas.com - 05/05/2018, 08:16 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah berencana mematenkan sejumlah permainan tradisional yang ada di Indonesia.

"Kita memang perlu segera, hak kita patenkan," ujar Menteri Sosial Idrus Marham saat dijumpai di Kompleks Istana Presiden, Jakarta, Jumat (4/5/2018).

Kebijakan tersebut direncanakan setelah melihat beberapa negara mulai mendalami permainan tradisional Tanah Air. Jepang adalah salah satunya.

"Mereka sudah mengkaji (permainan tradisional Indonesia) sedemikian rupa," lanjut Idrus.

Pemerintah tidak ingin nasib permainan tradisional Indonesia sama seperti sejumlah produk asli Indonesia yang pernah bermasalah soal hak paten dengan negara lain.

Baca juga : Dedi Mulyadi: Permainan Tradisional Bermanfaat bagi Anak Zaman Now

"Kami tidak ini ini menjadi masalah di kemudian hari, seperti batik, tari-tarian kita, lalu rendang. Ini (permainan tradisional Indonesia) harus segera dipatenkan," lanjut dia.

Selain itu, Idrus melanjutkan, permainan tradisional mengandung nilai-nilai positif bagi tumbuh kembang anak.

Permainan tradisional melatih anak untuk bersosialisasi dengan orang lain, bahkan dengan orang yang berbeda latar belakang.

Permainan tradisional juga melatih anak untuk menjunjung tinggi sportivitas, kejujuran, kompetisi, menerima kekalahan dan pengembangan diri.

Baca juga : Bersama Anak-anak, Jokowi Jajal Permainan Tradisional Gobak Sodor hingga Engklek

"Bayangkan saja kalau sejak kecil anak-anak tidak pernah berkomunikasi, dia hanya berkomunikasi dengan ponsel dan gadget, pasti akan terbangun mental-mental yang individualisme, tidak punya kesetiakawanan sosial, mental tidak punya sifat sportifitas," ujar Idrus.

Tokoh pemerhati anak Seto Mulyadi menambahkan, seiring rencana pemerintah itu, seharusnya memainkan permainan tradisional sudah mulai digencarkan. Bahkan, harus menjadi semacam gerakan nasional.

Jika perlu, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan memasukkan permainan tradisional ke dalam kurikulum pendidikan dasar.

"Di sini ada Pak Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, siapa tahu akan ada kurikulum yang wajib minimal seminggu sekali anak-anak bisa kembali bermain permainan tradisional," ujar Kak Seto.

Kompas TV Ingin bernostalgia dengan berbagai permainan masa kecil khususnya yang terbuat dari bambu.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Nasional
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com