JAKARTA, KOMPAS.com - Aktivis pemerhati anak Seto Mulyadi (Kak Seto) berharap pemerintah memasukkan permainan tradisional ke dalam kurikulum pendidikan.
Setidaknya, setiap satu pekan sekali, anak-anak merasakan serunya bermain permainan tradisional.
"Di sini ada Pak Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, siapa tahu akan ada kurikulum yang wajib minimal seminggu sekali anak-anak bisa kembali bermain permainan tradisional," ujar Kak Seto di depan Presiden Joko Widodo dan dua ratusan anak di halaman tengah Istana Presiden Jakarta, Jumat (4/5/2018) sore, dalam acara peringatan Hari Pendidikan Nasional yang jatuh pada 2 Mei kemarin.
Baca juga: Bersama Anak-anak, Jokowi Jajal Permainan Tradisional Gobak Sodor hingga Engklek
Mendengar pernyataan Kak Seto, Menteri Muhadjir Effendy langsung tertawa.
Kak Seto pun berseloroh, "mohon tepuk tangan untuk Bapak Mendikbud yang sudah senyum-senyum. Mudah-mudahan oke (disetujui). Nanti akan wajib anak-anak kita kembali bermain 'Gobak Sodor', 'Engklek' dan sebagainya."
Kak Seto menambahkan, salah satu hak dasar anak adalah bermain dan bergembira. Salah satunya dengan bermain permainan tradisional.
Melalui permainan tradisional, anak mendapatkan banyak manfaat, mulai dari soal pengembangan kepriadian, belajar bekerjasama, menghargai perbedaan, belajar untuk kompak dan belajar menerima kekalahan.
Baca juga Jokowi: Anak-anak Harus Bermain di Luar, Jangan Main HP Terus
Namun, Kak Seto prihatin banyak anak-anak sekarang yang lebih suka bermain gawai daripada bermain permainan tradisional.
"Boleh bermain gawai, tapi jangan lupa bermain bersama teman-teman yang lain. Ini (permainan tradisional) harus kembali dipopulerkan," ujar Seto.
Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), lanjut Kak Seto, sedang menggencarkan gerakan nasional Saya Sahabat Anak (Sasana).
Baca juga: Siapa Nama Ibu Menko PMK?, Jawaban Anak Perempuan Ini Bikin Jokowi Ngakak
Gerakan itu berwujud bagaimana orang tua seharusnya berinteraksi dengan anak-anak, termasuk ada unsur melakukan permainan traduisional di dalamnya.
"Mudah-mudahan ini diikuti bukan hanya menteri, tapi juga gubernur, bupati, lurah, camat, RT, RW dan orangtua akhirnya kembali bermain bersama anak-anak tercinta," lanjut dia.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.