Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terorisme hingga Copet dan Jambret, Ancaman Keamanan Asian Games 2018

Kompas.com - 02/05/2018, 11:37 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolri Jenderal (Pol) Tito Karnavian menyatakan, pihaknya mewaspadai sejumlah ancaman selama penyelenggaraan Asian Games 2018.

Ancaman tersebut antara lain terorisme, hingga kejahatan jalanan atau street crime seperti copet atau jambret.

"Ancaman yang kami waspadai utamanya terorisme," ucap Tito dalam diskusi terkait kesiapan penyelenggaraan Asian Games 2018 di Jakarta, Selasa (2/5/2018).

Terkait ancaman terorisme tersebut, imbuh Tito, Polri sudah bergerak melakukan tindakan antisipatif, antara lain berkomunikasi dengan mitra-mitra Polri. Selain itu, Polri juga berkomunikasi dengan negara-negara tetangga Indonesia.

"Negara-negara Asia Tenggara, negara-negara Barat, termasuk negara-negara yang potensial ada masalah seperti Myanmar karena Rohingya, Filipina masalah Marawi, Korea Utara, negara-negara Timur Tengah yang ada problem dengan konflik termasuk terorisme," ujar Tito.

Baca juga: Brimob Maksimalkan Kekuatan Pasukan dalam Pengamanan Asian Games 2018

Selain terorisme, Polri pun mewaspadai masalah-masalah kriminal konvensional, termasuk street crimes. Terkait hal ini, Polri sudah melakukan langkah-langkah persiapan.

"Kami akan laksanakan Operasi Cinta, oleh Polda Metro Jaya dan Polda Sumatera Selatan (Sumsel) dan Mabes Polri. Ini terkait kelompok-kelompok street crime dan premanisme, jangan sampai tamu-tamu kita terganggu," kata Tito.

Tidak hanya itu, Polri pun mempersiapkan diri terkait pengelolaan lalu lintas. Penanganan lalu lintas di Palembang cenderung tidak ada masalah berarti lantaran kegiatan terpusat di satu lokasi, yakni di Jakabaring Sport City.

Di samping itu, dengan adanya sarana transportasi seperti LRT, jalan tol dan jembatan di Palembang, Tito berharap kemacetan selama Asian Games 2018 bisa teratasi.

Secara keseluruhan, Polri memperkirakan kemacetan di Palembang tidak terlalu parah.

Akan tetapi, tantangan akan lebih besar di Jakarta, di mana pertandingan-pertandingan diselenggarakan di hari kerja. Padahal, biasanya pada hari kerja tanpa persiapan pun kemacetan terjadi.

"Yang kami pikirkan adalah Jakarta, karena pertandingan banyak di hari kerja. Hari biasa saja macet," tutur Tito.

Kompas TV Apel berlangsung di Mako Brimob Kelapa Dua.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Sudirman Said Angkat Bicara soal Isu Mau Maju Cagub Independen di Pilgub Jakarta

Sudirman Said Angkat Bicara soal Isu Mau Maju Cagub Independen di Pilgub Jakarta

Nasional
Soal Revisi UU Kementerian Negara, Yusril Sebut Prabowo Bisa Keluarkan Perppu Usai Dilantik Jadi Presiden

Soal Revisi UU Kementerian Negara, Yusril Sebut Prabowo Bisa Keluarkan Perppu Usai Dilantik Jadi Presiden

Nasional
“Oposisi” Masyarakat Sipil

“Oposisi” Masyarakat Sipil

Nasional
Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Nasional
Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Nasional
Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Nasional
Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com