Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komnas Perempuan Minta Operator Taksi Online Tingkatkan Pengawasan ke Driver

Kompas.com - 28/04/2018, 20:31 WIB
Ardito Ramadhan,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan (Komnas Perempuan) meminta operator taksi online untuk meningkatkan pengawasan terhadap para pengemudinya guna meminimalisir kejahatan.

Wakil Ketua Komnas Perempuan Budi Wahyuni menyatakan, kewaspadaan penumpang bukanlah satu-satunya faktor dalam meminimalisir kejahatan oleh pengemudi taksi online.

"Bukan saja calon konsumen yg harus teliti misalya apakah kendaraanya sesuai dengan yang adaa di dalam aplilasi, apakah sesuai fotonya dengann drivernya, bukan sekadar itu," kata Budi di Mapolres Metro Jakarta Barat, Sabtu (28/4/2018).

Baca juga : Kronologi Penyekapan Penumpang oleh Sopir Grab Car di Tambora

Budi mengatakan, hal-hal tersebut tidak mesti dilakukan oleh penumpang bila operator taksi online dapat mengawasi perilaku mitra pengemudinya.

Ia juga berharap Kementerian Perhubungan dapat mendorong adanya aturan yang mencegah perilaku kejahatan oleh pengemudi taksi.

"Regulasi-regulasi yang ada idealnya memang betul-betul ada proteksi terhadap perempuan. Termasuk bagaimana Kemenhub bisa memastikan bisnis taksi online ter-protect dari perilaku-perlikau yang cenderung mengarah pada kekerasan," katanya.

Baca juga : Ini Langkah Menhub untuk Pastikan Keselamatan Penumpang Taksi Online

Senin (23/4/2018), seorang perempuan berinisial SS menjadi korban penyekapan dan perampokan yang dilakukan LI bersama dua kawannya, SN dan AP.  Belakangan, diketahui bahwa ketiga pelaku menggunakan akun milik ayah tiri LI, Gugus.

LI telah meninggal dunia akibat melawan polisi saat hendak ditangkap. Sementara dua lainnya SN dan AP terkena tembakan peringatan di kaki kanan yang masih dalam pemeriksaan di Mapolsek Metro Jakarta Barat.

Baca juga : Menhub Sayangkan Operator Taksi Online Tak Punya Empati ke Korban Penyekapan

Kompas TV Rekaman kamera pemantau memperlihatkan pelaku berupaya menguras uang di ATM milik korban.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com