Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

God Bless Beri Sebuah Boks Spesial ke Jokowi, Ini Isinya

Kompas.com - 27/04/2018, 11:09 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Grup musik rock God Bless memberikan sebuah boks berisi dua buah piringan hitam, CD dan album foto kepada Presiden Joko Widodo.

Boks tersebut tidak diserahkan langsung oleh para personel God Bless, melainkan diserahkan melalui Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Triawan Munaf.

"Sebenarnya mau God Bless langsung yang kasih, tapi belum sempat. Jadi saya yang menyerahkan boks berisi vinyl, dua CD plus album foto God Bless, pokoknya itu luxury banget, ke Presiden Jokowi di Istana Bogor, Kamis kemarin. Di sela kesibukan Presiden, saya sampaikan itu," ujar Triawan di Jakarta, Jumat (27/4/2018).

Meski demikian, Presiden Jokowi disebut sudah menyetujui agar dirinya bisa bertemu langsung dengan para punggawa band rock lawas Indonesia tersebut pada waktu mendatang.

Boks tersebut, lanjut Triawan, merupakan bentuk dedikasi God Bless terhadap musik Indonesia.

God Bless hanya memproduksi 150 buah dan tidak menjualnya. Boks itu diberikan kepada mereka yang dianggap God Bless berjasa dalam kariernya.

"Boks itu diberikan kepada orang-orang yang God Bless rasa pantas untuk diberikan. Nah, salah satunya Presiden Jokowi," ujar Triawan.

Mendapatkan boks tersebut, lanjut Triawan, Presiden Jokowi mengaku senang. Ia sangat antusias dengan isi boks tersebut.

"Beliau langsung lihat isi di dalamnya, ditanya, siapa ini, siapa ini. Dia nanya, oh ini pemain barunya, ya? Kan ada pemain drumnya, si Fajar. Dia memang tahu sejarahnya God Bless," ujar Triawan.

Sesuai peraturan, lanjut Triawan, boks tersebut akan dilaporkan ke KPK sebagaimana yang tertuang di dalam Pasal 12 B ayat (1) Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.

"Iya, pasti nanti dilaporkanlah, itu kan harganya juga enggak seberapa, ya," lanjut dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com