Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wakapolri Harap Warisan Jakob Oetama Terus Dijaga "Kompas"

Kompas.com - 26/04/2018, 17:14 WIB
Yoga Sukmana,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Kepala Kepolisian RI Komjen Pol Syafruddin mengharapkan Kompas terus menjaga obyektivitasnya sebagai salah satu media yang punya sejarah panjang di Tanah Air.

Menurut Syafruddin, obyektivitas merupakan kekuatan yang dimiliki Kompas sejak berdiri dulu kala.

"Saya ingin mengatakan bahwa perjalanan panjang Kompas itu sendiri sampai hari ini memberikan suatu suguhan yang obyektif," kata Syafruddin, usai menghadiri peresmian Menara Kompas di Palmerah, Jakarta Pusat, Kamis (26/4/2017).

"Itu nilai yang kami perhatikan dari hari ke hari, dari Kompas," ujar dia.

Syafruddin juga mengungkapkan bahwa obyektivitas begitu lekat dengan pendiri Kompas, Jakob Oetama. Ia menilai Jakob adalah sosok yang sangat obyektif.

(Baca juga: Wapres Berharap "Kompas" Tetap Jaga Obyektivitas dan Independensi)

Penilaian itu bukan tanpa alasan. Syafruddin mengatakan, dia cukup mengenal sosok Jakob karena kedekatannya dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla.

Sebelum menjadi Wakapolri, Syafruddin sempat menjadi ajudan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Sementara itu Jusuf Kalla memiliki kedekatan dengan Jakob Oetama.

"Persahabatan Pak Jakob dengan Pak JK cukup panjang, 38 tahun. Jadi otomatis saya juga dekat secara pribadi dengan pendiri Kompas, serta keluarga Kompas itu sendiri," kata dia.

Saat ditanya kesan soal sosok Jakob, Syafruddin lantas mengatakan bahwa pendiri Kompas itu sosok yang humanis dan obyektif. Kedua sikap itu lantas menjadi "napas" Kompas selama ini.

(Baca juga: CEO Kompas Gramedia: Menara Kompas Simbol Integrasi "Newsroom")

Wakil Presiden Jusuf Kalla meresmikan gedung baru Kompas Gramedia, Menara Kompas di Palmerah, Jakarta Pusat, Kamis (26/4/2018).

"Saya ucapkan selamat untuk Kompas dan keluarga besar Kompas," ujar Kalla saat memberikan sambutan.

Peresmian Menara Kompas ditandai dengan pengetikan kata Kompas menggunakan mesin ketik besejarah oleh Wapres. Mesin ketik itu merupakan mesin ketik yang selalu digunakan oleh  Jakob Oetama untuk menulis tajuk rencana.

Kompas TV Menara Kompas adalah kantor bagi Harian Kompas, Kompas.id, Kompas.com dan KompasTV.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Berhaji Tanpa Visa Haji, Risikonya Dilarang Masuk Arab Saudi Selama 10 Tahun

Berhaji Tanpa Visa Haji, Risikonya Dilarang Masuk Arab Saudi Selama 10 Tahun

Nasional
Kuota Haji Terpenuhi, Kemenag Minta Masyarakat Tak Tertipu Tawaran Visa Non-haji

Kuota Haji Terpenuhi, Kemenag Minta Masyarakat Tak Tertipu Tawaran Visa Non-haji

Nasional
Sengketa Pileg, Hakim MK Sindir MU Kalah Telak dari Crystal Palace

Sengketa Pileg, Hakim MK Sindir MU Kalah Telak dari Crystal Palace

Nasional
Wakil Ketua MK Sindir Nasdem-PAN Berselisih di Pilpres, Rebutan Kursi di Pileg

Wakil Ketua MK Sindir Nasdem-PAN Berselisih di Pilpres, Rebutan Kursi di Pileg

Nasional
PDI-P Berada di Dalam atau Luar Pemerintahan, Semua Pihak Harus Saling Menghormati

PDI-P Berada di Dalam atau Luar Pemerintahan, Semua Pihak Harus Saling Menghormati

Nasional
Dua Kali Absen, Gus Muhdlor Akhirnya Penuhi Panggilan KPK

Dua Kali Absen, Gus Muhdlor Akhirnya Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Ganjar Tegaskan Tak Gabung Pemerintahan Prabowo, Hasto: Cermin Sikap PDI-P

Ganjar Tegaskan Tak Gabung Pemerintahan Prabowo, Hasto: Cermin Sikap PDI-P

Nasional
Kelakuan SYL Minta Dibayarkan Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta, Bawahan Kebingungan

Kelakuan SYL Minta Dibayarkan Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta, Bawahan Kebingungan

Nasional
Gibran Siap Berlabuh ke Partai Politik, Golkar Disebut Paling Berpeluang

Gibran Siap Berlabuh ke Partai Politik, Golkar Disebut Paling Berpeluang

Nasional
PPDS Berbasis Rumah Sakit, Jurus Pemerintah Percepat Produksi Dokter Spesialis

PPDS Berbasis Rumah Sakit, Jurus Pemerintah Percepat Produksi Dokter Spesialis

Nasional
Polisi dari 4 Negara Kerja Sama demi Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polisi dari 4 Negara Kerja Sama demi Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Soal Peluang Duetkan Anies-Ahok, PDI-P: Masih Kami Cermati

Soal Peluang Duetkan Anies-Ahok, PDI-P: Masih Kami Cermati

Nasional
KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

Nasional
Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

Nasional
KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com