Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres Berharap "Kompas" Tetap Jaga Obyektivitas dan Independensi

Kompas.com - 26/04/2018, 14:23 WIB
Yoga Sukmana,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com Wakil Presiden Jusuf Kalla memberikan pesan kepada Kompas untuk tetap menjaga obyektivitas dan independensi.

Pesan itu disampaikan Kalla saat memberikan sambutan dalam acara peresmian rumah baru Kompas, Menara Kompas, di Palmerah, Jakarta Pusat, Kamis (26/4/2018).

"Apa yang menjadi kekuatan Kompas adalah obyektivitas yang harus selalu terjaga," ujar Kalla.

Kalla menilai, menjaga obyektivitas dan independensi penting di tengah era keterbukaan dengan banjirnya informasi.

Baca juga: Menara Kompas, Simbol Integrasi Media Masa Depan

Wapres mengingatkan bahwa pendiri Kompas, Jakob Oetama, sudah membangun Kompas dengan menanamkan nilai-nilai obyektivitas. Hal ini, menurut dia, perlu diapresiasi dengan cara menjaga obyektivitas tersebut.

Kalla mengatakan, siapa pun yang memimpin Kompas harus tetap menjaga nilai-nilai itu. Hal ini berlaku untuk harian Kompas, Kompas TV, maupun Kompas.com.

Baca juga: Wapres Jusuf Kalla Resmikan Menara Kompas, Rumah Baru Kompas

Selain itu, Wapres juga berharap agar Kompas tetap menjadi media yang mampu memberikan arah, mempererat persatuan bangsa, dan tak ketinggalan memberikan optimisme kepada masyarakat.

"Saya ucapkan selamat, semoga gedung yang baru ini dapat memberikan spirit kepada bangsa, memberikan optimisme bangsa ini lebih baik," kata dia.

"Karena bangsa yang tidak memiliki optimisme juga itu berbahaya. kalau hanya diberitakan hal-hal yang buruk saja kepada bangsa ini, orang kurang optimistis," lanjut Kalla.

Kompas TV Menara Kompas adalah kantor bagi harian Kompas, Kompas.id, Kompas.com, dan KompasTV.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

Nasional
Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti juga Kebagian

Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti juga Kebagian

Nasional
Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Nasional
Projo: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Projo: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Nasional
Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com