Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Nostalgia Jusuf Kalla, Debat hingga Jadi "Host" di Kompas

Kompas.com - 26/04/2018, 15:21 WIB
Yoga Sukmana,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengaku punya banyak cerita yang membekas tentang Kompas.

Hal ini ia ungkapkan saat meresmikan rumah baru Kompas, Menara Kompas.

"Mungkin sudah 30-an tahun yang lalu kalau ada diskusi ekonomi dan saya selalu diminta mewakili Indonesia timur," ujar Kalla di Menara Kompas, Jakarta, Kamis (26/4/2018).

Kalla ingat betul bagaimana ia kerap berbeda pendapat dengan beberapa pihak dalam perdebatan itu. Misalnya, saat berdebat terkait dengan krisis ekonomi 1998.

Saat itu, Kalla sampai berdebat dengan rekannya sesama pengusaha, Sofyan Wanandi. Kini, Sofyan Wanandi menjadi bagian dari tim ahli di Kantor Wakil Presiden.

(Baca juga : Wapres Jusuf Kalla Resmikan Menara Kompas, Rumah Baru Kompas)

Tak hanya kerap diundang dalam diskusi, Kalla juga punya pengalaman menulis di Kompas. Hal ini sangat membekas dibenaknya karena ia selalu merasa bahagia bila tulisanya tayang.

"Bahagia juga kita kerena pikiran-pikiran itu bisa menjadi bagian (di Kompas)," kata dia.

Wakil Presiden Jusuf Kalla (ketiga dari kanan), Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (kedua dari kiri), Presiden RI ke 5 Megawati Soekarnoputeri (kedua dari kanan) dan CEO Kompas Gramedia Lilik Oetama (pertama dari kanan) saat meresmikan Menara Kompas, gedung baru Kompas Gramedia, di Palmerah, Jakarta Pusat, Kamis (26/4/2018). Peresmian Menara Kompas ditandai dengan pengetikan kata Kompas menggunakan mesin ketik bersejarah oleh Wapres.



KOMPAS.com/ANDREAS LUKAS ALTOBELI Wakil Presiden Jusuf Kalla (ketiga dari kanan), Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (kedua dari kiri), Presiden RI ke 5 Megawati Soekarnoputeri (kedua dari kanan) dan CEO Kompas Gramedia Lilik Oetama (pertama dari kanan) saat meresmikan Menara Kompas, gedung baru Kompas Gramedia, di Palmerah, Jakarta Pusat, Kamis (26/4/2018). Peresmian Menara Kompas ditandai dengan pengetikan kata Kompas menggunakan mesin ketik bersejarah oleh Wapres.

Pengalamannya tak berhenti di situ. Kalla bahkan pernah menjadi host atau pemandu acara talk show di Kompas TV yang bertajuk "Jalan Keluar".

Baginya, pengalaman menjadi host sangat berbekas. Sebab, ia berseloroh, saat itu ia sedang menjadi pengangguran setelah tak menjadi Wapres.

"Ya, juga waktu itu lagi nganggur kan. Habis Wapres enggak ada kerjaan jadi nganggur enggak ada kerjaan. Ya, honornya itu kita terima aja kan," ucap politisi senior Partai Golkar itu yang membuat gelak tawa.

(Baca juga : Wapres Berharap Kompas Tetap Jaga Objektivitas dan Independensi)

Wakil Presiden Republik Indonesia Jusuf Kalla dan Presiden RI ke 5 Megawati Soekarnoputeri saat meninjau lokasi gedung usai meresmikan Menara Kompas, gedung baru Kompas Gramedia, di Palmerah, Jakarta Pusat, Kamis (26/4/2018). Peresmian Menara Kompas ditandai dengan pengetikan kata Kompas menggunakan mesin ketik bersejarah oleh Wapres.



KOMPAS.com/ANDREAS LUKAS ALTOBELI Wakil Presiden Republik Indonesia Jusuf Kalla dan Presiden RI ke 5 Megawati Soekarnoputeri saat meninjau lokasi gedung usai meresmikan Menara Kompas, gedung baru Kompas Gramedia, di Palmerah, Jakarta Pusat, Kamis (26/4/2018). Peresmian Menara Kompas ditandai dengan pengetikan kata Kompas menggunakan mesin ketik bersejarah oleh Wapres.

Dari pengalamanya bercengkrama itu, Kalla memberikan pujian untuk Kompas. Baginya, Kompas adalah media yang begitu sadar pajak.

Sebab, ucap Kalla, Kompas tak pernah lupa memotong honornya untuk bayar pajak.

Pernyataanya itu sontak kembali membuat orang-orang yang hadir dalam acara peresmian Menara Kompas tergelitik.

Di luar itu, Wapres punya harapan besar kepada Kompas. Di tengah era banjir informasi saat ini, Kompas diharapkan tetap bisa menjaga objektivitas dan independensinya.

Selain itu, Kalla juga berharap agar Kompas tetap menjadi media yang selalu mempererat persatuan tidak membentur-benturkan, dan tetap menyuguhkan berita yang memberikan optimisme untuk bangsa.

Dalam peresmian Menara Kompas, hadir Megawati Soekarnoputri, putri Soekarno yang memberi nama "Kompas".

Selain itu, Gubenur DKI Jakarta Anies Baswedan, jajaran menteri, yakni Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly, Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga, dan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo.

Hadir pula Wakil Kepala Polri Komjen Pol Syafruddin, Pimpinan Redaksi harian Kompas Budiman Tanuredjo, Pimpinan Redaksi Kompas TV Rosianna Silalahi, dan Pimpinan Redaksi Kompas.com Wisnu Nugroho.

Seusai peresmian, JK, Megawati dan rombongan menyempatkan melihat ruang kerja Kompas, Kompas.com dan Kompas TV di lantai 5 dan 6 Menara Kompas.

Kompas TV Menara Kompas adalah kantor bagi Harian Kompas, Kompas.id, Kompas.com dan KompasTV.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com